Gresik, Media Pojok Nasional –
Ada saja cara yang dilakukan Pemerintah Desa (Pemdes) Menunggal, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik, dalam menyikapi proyek yang diduga dikerjakan asal-asalan. Dugaan praktik kecurangan dalam pengelolaan anggaran desa semakin mencuat setelah fisik proyek Tembok Penahan Tanah (TPT) di Dusun Kemuning ditutupi oleh tanaman jagung kering.

Kasus ini mencuat ke publik setelah beredar sebuah video yang dimiliki warga. Dalam rekaman tersebut, terlihat jelas bagaimana tanaman jagung yang sudah kering ditata sedemikian rupa hingga menutupi bagian fisik proyek. Warga yang merekam video itu pun mempertanyakan motif di balik tindakan tersebut.

“Ini lucu sekaligus memprihatinkan. Harusnya proyek desa itu dibuat transparan, kok malah ditutup-tutupi pakai jagung kering? Apa yang sebenarnya sedang disembunyikan?” ujar seorang warga dalam video yang kini beredar luas.
Meski diperkirakan video tersebut sudah agak lama, hal ini tidak mengurangi pentingnya pengusutan dugaan kecurangan dalam proyek tersebut. Sebab, jika memang ada indikasi penyelewengan anggaran, maka pihak berwenang tetap bisa melakukan audit dan pemeriksaan terhadap proyek TPT yang dipertanyakan kualitasnya ini.
Penutupan proyek dengan cara tidak lazim ini menimbulkan kecurigaan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam pengerjaan TPT tersebut. Warga setempat menduga bahwa proyek itu tidak dikerjakan sesuai spesifikasi yang seharusnya, sehingga kualitasnya patut dipertanyakan.
Seorang warga Dusun Kemuning menyebut bahwa sejak proyek itu selesai, sudah muncul beberapa tanda kerusakan kecil. “Baru selesai, sudah ada yang retak. Tidak heran kalau akhirnya ditutupi, mungkin supaya tidak terlihat jelas kondisinya,” ujarnya.
Hingga saat ini, Pemdes Menunggal belum memberikan pernyataan resmi terkait video yang beredar dan alasan di balik pemasangan tanaman jagung kering tersebut.
Dengan adanya bukti visual dari warga, publik kini mendesak agar ada audit terhadap proyek tersebut. Jika memang ditemukan adanya penyimpangan dalam pengerjaan, maka pihak berwenang harus segera turun tangan.
“Pemerintah daerah dan inspektorat harus segera bertindak. Jangan biarkan dana desa dipakai tanpa pengawasan ketat,” ujar seorang aktivis pemerhati kebijakan publik di Gresik.
Meski video ini tidak direkam dalam waktu yang sangat baru, namun fakta bahwa proyek tersebut masih berdiri dan dapat diperiksa secara fisik membuat pengusutan tetap bisa dilakukan. Jika ada indikasi penyimpangan, pihak terkait tetap bisa melakukan investigasi, baik melalui audit dokumen maupun pemeriksaan kondisi proyek secara langsung.
Masyarakat Dusun Kemuning kini menantikan langkah tegas dari pihak berwenang. Mereka berharap kasus ini tidak hanya berakhir sebagai berita viral, tetapi juga menjadi awal dari penegakan hukum yang lebih ketat terhadap pengelolaan dana desa di Indonesia
Red.