Bangkalan, Media Pojok Nasional — Kian viralnya kasus perselingkuhan yang terjadi di salahsatu desa di Kecamatan Arosbaya terus memantik respon dari berbagai kalangan, banyak yang menyayangkan hal itu terjadi di tengah masyarakat yang menginginkan hidup damai dan bahagia harus dinidai dengan perbuatan oknum yang merusak suasana damai baik antar keluarga dan masyarakat.
“Kami menyayangkan apa yang terjadi di Desa Tengket Arosbaya terkait perselingkuhan antara orang yang punya istri dan perempuannya punya tunangan karena akan berdambak negatif pada sosial dan budaya di desa kami, karena kita ketahui bahwa perselingkuhan yang ada di Madura rata-rata menimbulkan carok atau perkelahian, penganiayaan karena perasaan dendam dan gengsi bagi adat madura, maka dari itu kami menyarankan bagi tokoh masyarakat untuk meredam supaya tidak terjadi hal yang tidak di inginkan,” jelas RD warga desa setempat.
Peran tokoh agama dan tokoh masyarakat sangatlah penting bahwa perzinahan selain dilarang oleh agama juga merusak sosial budaya, yang kita ketaui bahwa orang Madura cenderung bergotong-royong sesama warga namun rusak ketika terjadi perselingkuhan.
“Maka dari itu kami menghimbau kepada masyarakat jangan pernah bermain api dan harus berfikir panjang ketika berbuat salah apalagi dilarang oleh agama. Bahasa maduranya ‘Je aganggu pagerreh oreng mon terro odik nyaman’ Artinya jangan pernah menjalin hubungan yang terlarang kalau ingin hidup bahagia,” ujar warga inisial RD pada media ini. (Hanif)