Jika Tak Terlibat, Mengapa Dirut RSUD Ngimbang Malah Panik dan Turun Tangan?

Lamongan, Media Pojok Nasional –
Pernyataan klarifikasi melalui salah satu media online yang menyebut bahwa Dirut RSUD Ngimbang, dr. Wasian, tidak terlibat dalam dugaan pungutan liar (pungli) rekrutmen pegawai honorer justru menimbulkan tanda tanya baru. Pasalnya, dalam percakapan chat whatsapp yang beredar, Dirut disebut secara langsung berupaya melakukan pertemuan dengan pihak luar yang tidak memiliki relevansi struktural dengan proses rekrutmen.

Publik pun bertanya-tanya, jika memang tidak merasa terlibat, mengapa seorang direktur rumah sakit dengan latar pendidikan tinggi perlu repot-repot menjadwalkan pertemuan pribadi dengan seseorang yang sebelumnya tidak dikenal secara profesional?

Pernyataan yang menyebut pertemuan itu hanya sebatas “silaturahmi” terdengar janggal. Dalam konteks seorang pejabat struktural di institusi kesehatan pemerintah, silaturahmi semestinya dilakukan melalui jalur resmi, bukan melalui percakapan informal tanpa keterkaitan langsung dengan tupoksi rumah sakit.

Lebih lanjut, narasi “klarifikasi hoaks” yang dibangun tidak disertai penjelasan rinci mengenai bentuk hoaks tersebut. Tidak ada data, fakta, maupun kronologi yang mampu mematahkan substansi dugaan keterlibatan. Kalimat yang menggantung dan penjelasan yang kabur justru memperlemah pembelaan yang dimaksud.

Jika benar dugaan pungli itu dilakukan oleh oknum perawat dan telah ditindak, maka pertanyaannya adalah: sejak kapan dan dalam mekanisme seperti apa oknum itu bisa memanfaatkan celah rekrutmen hingga melibatkan aliran dana? Apakah ada sistem pengawasan yang lemah di level manajemen?

Dalam polemik ini, kredibilitas RSUD Ngimbang sebagai institusi pelayanan publik dipertaruhkan. Seharusnya, Dirut menjaga marwah rumah sakit, bukan justru membiarkan dirinya terseret dalam percakapan ambigu dan manuver non-struktural yang mengaburkan batas antara klarifikasi dan negosiasi.

Tanpa transparansi, semua upaya pembelaan tidak akan menjawab keraguan publik. Justru akan menambah kesan bahwa ada sesuatu yang sedang ditutup-tutupi. (hamba Allah).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *