Jombang, Media Pojok Nasional –
Di tengah makin krusialnya isu kesehatan anak di pedesaan, Kepala Desa Jombok, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Nugroho Adi Wiyono, menunjukkan kepemimpinan yang tak sebatas meja dan tanda tangan. Senin (5/5/2025) sore, ia turun langsung memantau pelaksanaan kegiatan penanganan stunting di desanya.
Giat Sore itu bukan hanya kunjungan simbolik. Nugroho terjun menyaksikan distribusi Pemberian Makanan Tambahan (PMT), susu, dan vitamin bagi balita yang masuk kategori rawan stunting. Kegiatan tersebut dilaksanakan di titik layanan kesehatan desa dengan melibatkan kader posyandu, tenaga medis, serta tokoh masyarakat.
“Kita tidak ingin program hanya berhenti di kertas laporan. Turun ke lapangan adalah cara satu-satunya untuk memastikan setiap anak mendapat hak gizi dasarnya,” tegas Nugroho saat diwawancarai di lokasi.
Langkah ini mencerminkan arah baru dalam tata kelola pemerintahan desa yang lebih partisipatif dan berbasis data lapangan. Berdasarkan data dari kader kesehatan, tercatat belasan balita di Desa Jombok dalam pemantauan risiko stunting. Pemerintah desa bersama Puskesmas setempat berkomitmen melakukan intervensi gizi secara berkelanjutan selama enam bulan ke depan.
Keaktifan Nugroho meninjau langsung setiap kegiatan desa bukan kali pertama. Dalam beberapa bulan terakhir, ia juga tampak memantau progres pembangunan infrastruktur desa dan realisasi anggaran Dana Desa tahap pertama.
Di tengah tantangan birokrasi dan akuntabilitas anggaran, kepala desa seperti Nugroho membuka harapan baru, bahwa integritas dan keberpihakan pada rakyat kecil masih mungkin ditemukan dari desa. (hamba Allah).