Bangkalan, Media Pojok Nasional — Indonesian Institute for Environmental Studies (Iifes) menggelar ngaji dan diskusi lingkungan bersama akademisi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) di Pos Kopi Cafe, Desa Telang, Kecamatan Kamal, Bangkalan, Selasa (18/3/2025).
Pemerhati Hukum Agraria dan Hukum Adat yang juga merupakan Dosen Fakultas Hukum UTM Rina Yulianti mengingatkan, bahwa keberadaan Iifes sebagai NGO yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan harus memiliki gerakan yang nyata.
“Ditengah banyaknya stigma buruk soal keberadaan LSM, Iifes harus berani membuktikan bahwa upaya menjaga dan melestarikan lingkungan itu harus dimulai dengan langkah nyata dan tegas,” katanya, Selasa (18/3/2025).
Ditengah banyaknya permasalahan lingkungan, seperti sengketa lahan masyarakat, penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan.
Iifes harus melakukan banyak langkah kolaborasi, untuk menengahi konflik antara masyarakat dan pemerintah daerah.
“Tentu sebagai aktivis lingkungan, disana peran kita, memastikan bahwa hak masyarakat terpenuhi, tapi juga kebutuhan pemerintah, dapat terealisasi, tentu dengan menaati segala aturan,” terang dia.
Hal tersebut sejalan dengan yang disampaikan oleh Akademisi Hukum UTM Ansori, bahwa menjaga lingkungan, berarti menjaga peradaban, bukan hanya persoalan ekosistem, tetapi juga peradaban manusia di masa yang akan datang.
“Kalau persoalan lingkungan ini berjalan tanpa ada batasan tertentu maka ekosistem lingkungan kita akan rusak, maka Iifes harus menjadi penyeimbang saat kondisi itu terjadi,” tuturnya.
Direktur Utama Iifes M Sulthan Fuadi menyampaikan, kegiatan diskusi ini menjadi dasar pemahaman bagi Iifes untuk memantapkan langkah selanjutnya dalam mengatasi persoalan lingkungan.
“Diskusi ini kami gelar untuk memberikan pengetahuan dan penyegaran baru pada seluruh jajaran direksi dan anggita Iifes, agar nanti memiliki kompetensi dalam melaksanakan tindakan,” ucapnya.
Kata Sultan, semangat yang akan dilakukan Iifes adalah semangat kolaborasi. Kerjasama dengan pemerintah daerah dan masyarakat akan menjadi solusi konkret untuk menyelesaikan segala persoalan lingkungan.
“Kami akan melakukan beragam pendekatan dalam menangani masalah yang berbeda, tetapi kami ingin baik pemerintah dan masyarakat dapat bekerjasama dalam menjaga lingkungan,” tutupnya. (Anam)