Tuban, Media Pojok Nasional – Lenyapnya Barang Bukti (BB) armada pengangkut BBM bersubsidi jenis solar yang diduga ilegal berupa satu unit truck dengan nomor polisi S 9448 HH bulan lalu yang diamankan Polres Tuban, menuai kontroversi dari semua kalangan. Publik menyoroti kinerja kepolisian Polres Tuban Jawa Timur didalam menegakkan hukum.

Opini pun semakin liar tanpa terkendali lagi, masyarakat luas berasumsi bahwa didalam menegakkan hukum, kinerja Polres Tuban kurang transparan terkait pelepasan BB sebuah truck yang bermuatan BBM jenis solar subsidi.
Hal senada disampaikan oleh ketua GMBI Wilter Jatim, Sugeng.Sp. Ia juga angkat bicara berkaitan perihal pelepasan BB satu unit truck dengan nomor polisi S 9448 HH yang telah diamankan oleh polres Tuban pada bulan Januari (20/01/2025).
Lebih lanjut, Sugeng.SP. menyampaikan, bahwa masyarakat kita saat ini kritis, sehubungan permasalahan tersebut sudah ramai menjadi konsumsi publik,
langkah sebelum melakukan pelepasan BB tersebut seharusnya Polres Tuban melakukan konferensi pers dulu, agar masyarakat juga tahu bahwa mekanisme pelepasan BB tersebut memang sudah berdasarkan kajian hukum yang jelas dan memenuhi legal standing. semua bertujuan demi mengantisipasi berbagai sudut pandang dan asumsi negatif dari publik maupun media terhadap kinerja Polres Tuban.
“Ya seharusnya lebih transparan mas terkait pelepasan BB tersebut, supaya tidak menjadi polemik diberbagai kalangan maupun awak media,” ujar Sugeng melalui telepon WhatsApp, Selasa (19/02/2025).
Situasi pun semakin memanas setelah salah satu media on-line mengunggah pemberitaan terkait Kasat Reskrim polres Tuban AKP Dimas Robin Alexander yang tidak akan meladeni informasi dari teman pinggiran. “Narasi dan info dari teman pinggiran tidak usah dikutip, sesuai petunjuk teman-teman mereka tidak kita ladeni” jelasnya.
Untuk memastikan semua itu, pewarta melakuan konfirmasi terhadap Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander melalui pesan WhatsApp (19/02/25), mengenai adanya pemberitaan bahwa pihaknya tidak akan meladeni teman pinggiran, hingga berita ini ditayangkan pihaknya belum bersedia menjawab.
Reporter: (Dd)