Rig Taurus PHE WMO Penghasil Jutaan Barel Makan Banyak Korban Jiwa

Bangkalan, Media Pojok Nasional —
Kemelut terjadinya korban jiwa di Rig Taurus PHE WMO penghasil jutaan barel makan atas ambruknya bangunana kontainer dilokasi Rig tersebut kini kian mendapati tanggapan serta respon masyarakat dan tokoh setempat

“Mengingat sudah lebih 1 bulan lebih atas tragedi maut ambruknya container Rig Taurus yang memakan banyak korban jiwa. Pihak management PHE WMO tidak nampak ada apreasi follow up. Maka saya punya inisiatif untuk berkirim surat kepada Gubenur Jawa timur dan Pertamina sebagai induk perusahaan ini,” ujar Achmad Choliq Noor Ketua GMP Sepulu.

Terkait decomisioning sebagian bangkai anjungan offshore yang ambruk atas kelalaian prosedur pengamanan objek vital (aset) negara. Dirinya mengaku pernah diskusikan terkait Rig Taurus yang mungkin tercatat dalam data anjungan migas lepas pantai yang sudah tidak beroperasi untuk dijadikan sebagai pemanfaatan platform RIG TO FISH FARM atau tepatnya dimanfaatkan untuk masyarakat pesisir yg selama ini menjadi penonton atas jutaan barel yang sudah dikeruk oleh PHE WMO.

Disamping itu paska peristiwa ambruknya bangunan kontainer PHE WMO atau Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore yang menimpa dua perahu yang memuat enam belas orang beberapa waktu yang lalu tepatnya pada tanggal (10/06) kemarin kini warga pesisir Kecamatan Sepulu enggan konsumsi ikan laut.

Mengenang peristiwa itu Achmad Choliq Noor Ketua Gerakan Masyarakat Pesisir mengaku prihatin dan menyampaikan rasa duka laranya pada semua korban serta mengucapkan bela sungkawa pada pihak keluarga yang ditinggalkan atas tragedi yang merenggut belasan jiwa tersebut.

“Walau belasan korban yang tertimpa bangunan kontainer yang telah usang milik PHE WMO itu bukan warga Kecamatan Sepulu yakni warga yang berasal dari Kebupaten Gresik namun kami tetap merasa prihatin atas tragedi tersebut semoga tragedi itu merupakan yang terakhir dan tidak ada peristiwa kecalakaan serupa,” ujar Choliq yang juga merupakan warga pesisir Sepulu bernada haru.

Akibat dari peristiwa nahas itu berdar vidio penemuan salahsatu mayat yang dievakuasi ditemukan mengambang di wilayah bangunan kontainer yang telah ambruk serta sontak membuat warga sekitar kata Choliq enggan mengkonsumsi ikan tangkapan para nelayan.

Merespon peristiwa itu media ini dalam upaya mengkonfirmasi pihak PHE WMO untuk mengetahui apa saja langkahnya yang telah dan akan dilakukan dalam menangani dampak peristiwa nahas kecelakaan akibat kejatuhan bangunan kontainer bangunan usang milik PHE WMO tersebut. (Anam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *