Bojonegoro,Media Pojok Nasional –
Di saat banyak pemimpin desa hanya mengawasi dari kejauhan, Tommy Listiyo, Kepala Desa Tegalkodo, Kecamatan Sukosewu, Bojonegoro, memilih jalan berbeda. Ia tak sekadar membuat kebijakan, tetapi juga turun langsung membantu warganya. Dari kegiatan posyandu hingga mengantarkan warga sakit menggunakan Mobil Siaga Desa, kehadirannya selalu terasa nyata.
Kepeduliannya kembali terlihat dalam kegiatan posyandu dan pengobatan gratis di kantor desa. Tommy bukan hanya hadir, tetapi turut aktif membantu. Ia menyapa warga, berbincang dengan lansia, bahkan ikut mendampingi tenaga medis dalam pemeriksaan kesehatan. Bagi warga, ini bukan hal baru—mereka sudah terbiasa melihat sosok kepala desa yang tak ragu bekerja bersama mereka.
“Pak Lurah selalu ada. Bukan cuma di acara besar, tapi di keseharian juga. Kalau ada yang sakit, sering kali beliau sendiri yang menyopiri pakai Mobil Siaga Desa. Mana ada lurah seperti itu?” ujar Sri Hartini, seorang warga yang hadir dalam kegiatan posyandu.
Sudah tak terhitung berapa kali ia turun tangan menyopiri warganya yang sakit, bahkan di tengah malam, seorang lansia yang pernah mengalami sakit parah, masih ingat betul bagaimana Tommy datang sendiri ke rumahnya dan segera membawanya ke Rumah Sakit tanpa menunggu orang lain.
“Saya pikir siapa yang datang malam-malam, ternyata Pak Lurah. Tanpa banyak bicara, beliau langsung membantu saya masuk mobil dan membawa ke dokter,” kenangnya dengan mata berkaca-kaca.
Dedikasi Tommy Listiyo bukan hanya menjadikannya pemimpin yang dihormati, tetapi juga sosok yang begitu dekat di hati masyarakat. Di Tegalkodo, seorang kepala desa bukan hanya pemimpin administratif, melainkan juga seorang sahabat, pengayom, bahkan di banyak kesempatan—harapan terakhir bagi mereka yang membutuhkan pertolongan.
“Jadi Kepala Desa itu harus multi talenta, jadi bapak, jadi anak muda, bahkan jadi sopir,” Pungkasnya. (hamba Allah).
