Tuban, Media Pojok Nasional –
Bagi seorang guru, tak ada kebahagiaan yang lebih besar selain melihat siswanya tumbuh, bermimpi, dan berjuang meraih masa depan yang lebih baik. Dengan penuh kasih dan tanggung jawab, Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Tuban, Joko Srijatno, bersama para wakil kepala sekolah serta wali kelas, mendampingi siswa kelas XI dalam perjalanan kunjungan kampus ke Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) dan Universitas Indonesia (UI).
Kegiatan ini bukan sekadar perjalanan akademik, melainkan sebuah perjalanan batin, sebuah langkah awal untuk menanamkan keyakinan dalam hati para siswa bahwa mereka memiliki kesempatan yang sama untuk menggapai impian, sejauh apa pun jaraknya.

Siang itu, wajah-wajah penuh harapan berkumpul di halaman sekolah. Ada yang penuh semangat, ada yang berdebar, dan ada pula yang diam-diam memanjatkan doa agar perjalanan ini membawa mereka lebih dekat dengan masa depan yang diimpikan. Di antara mereka, berdiri Kepala Sekolah Joko Srijatno, yang dengan penuh ketulusan mengawal perjalanan ini.
Beliau tidak hanya memastikan kelancaran perjalanan, tetapi juga memberikan kehangatan seorang pemimpin yang peduli. Dalam setiap langkahnya, ada harapan besar agar anak-anak ini melihat lebih luas, berpikir lebih jauh, dan yakin bahwa dunia tidak membatasi siapa pun untuk menjadi besar.
Setibanya di PKN STAN, para siswa disambut dengan pemaparan mengenai dunia akademik, kehidupan kampus, serta prospek masa depan di bidang keuangan negara. Mata mereka berbinar, seolah melihat secercah masa depan yang mulai terbuka. Perjalanan kemudian berlanjut ke Universitas Indonesia, kampus impian banyak siswa. Langkah-langkah kecil mereka menyusuri gedung-gedung UI terasa begitu berarti, seolah tengah menapaki jejak mimpi yang suatu hari ingin mereka wujudkan.
Di balik kebahagiaan ini, ada rasa haru yang mengalir dalam hati para guru. Melihat siswa-siswanya bersemangat, bertanya dengan antusias, dan mulai percaya bahwa mereka juga bisa menjadi bagian dari kampus-kampus besar itu, membuat perjalanan ini lebih dari sekadar kunjungan.
Malam-malam di perjalanan, ada siswa yang terdiam, merenung, mungkin membayangkan dirinya duduk di bangku kuliah beberapa tahun lagi. Ada pula yang berbagi cerita dengan teman, berbicara tentang impian mereka dengan suara yang kini terdengar lebih yakin.
Saat perjalanan pulang ke Tuban pada 21 Februari 2025, suasana di dalam bus terasa berbeda. Tidak hanya membawa kenangan, tetapi juga membawa semangat baru. Kepala Sekolah dan para guru tersenyum melihat anak-anak didiknya kembali dengan hati yang penuh tekad.
Kunjungan kampus ini bukan akhir dari perjalanan, tetapi awal dari perjuangan baru. Harapan terbesar dari para guru, terutama Bapak Joko Srijatno, adalah agar setiap siswa dapat terus mengingat pengalaman ini sebagai pengingat bahwa mereka mampu, bahwa impian mereka bukan sekadar angan-angan.
Dengan langkah kecil yang telah dimulai ini, semoga suatu hari nanti, ada siswa SMA Negeri 3 Tuban yang akan kembali ke sekolah ini, bukan lagi sebagai peserta kunjungan kampus, tetapi sebagai mahasiswa di kampus impian mereka—dan sebagai bukti bahwa setiap perjuangan, setiap harapan, dan setiap doa yang dipanjatkan di sepanjang perjalanan ini, tidak pernah sia-sia. (hamba Allah).