Probolinggo, Media Pojok Nasional –
Kasus carut marut bansos PKH BPNT di Probolinggo telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Pungli yang masih berlangsung di internal ketua kelompok dan KPM yang mengeluh namun takut telah menjadi bukti bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah.
Salah satu contoh kasus yang terjadi adalah seorang nenek yang dicopot dari KPM PKH dan dilaporkan meninggal. Ahli warisnya telah menyatakan akan mengambil jalur hukum untuk memperjuangkan haknya. rabu (6/2/2025).
Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah melakukan klarifikasi lapangan dan mengambil tindakan terhadap ketua kelompok yang melakukan pungli. Namun, masyarakat masih meminta pemerintah untuk mengambil tindakan yang lebih tegas dan transparan dalam menangani masalah ini.
“Kami meminta pemerintah untuk mengambil tindakan yang lebih tegas dan transparan dalam menangani masalah ini,” kata salah satu warga. “Kami tidak ingin lagi melihat kasus-kasus seperti ini terjadi di Probolinggo.” Tambahnya.
Dengan demikian, diharapkan bahwa pemerintah dapat mengambil tindakan yang lebih tegas dan transparan dalam menangani masalah ini dan memastikan bahwa bansos PKH BPNT dapat diterima oleh warga yang membutuhkan dengan baik dan transparan. (hamba Allah).
