Bojonegoro, Media Pojok Nasional –
Alur komunikasi yang dimainkan Kepala Desa Genjor, Kecamatan Sugihwaras, Brojo Amak, kini menjadi sorotan setelah terbongkar dugaan bahwa ia sengaja mengalihkan konfirmasi wartawan dengan cara membarter nomor telepon kepala desa lain dan data BKK desa se-Sugihwaras. Pola ini dinilai sebagai operasi komunikasi yang tidak etis dan bermotif menggiring opini.
Sumber internal menyebut, ketika wartawan atau aktivis menanyakan sesuatu terkait dirinya, Brojo tidak menjawab. Sebaliknya, ia mengalihkan arah pembicaraan dengan memberikan nomor kepala desa lain, disertai narasi detail mengenai BKK di desa-desa sekitar. Di antaranya, ia menegaskan bahwa Desa Bulu menerima BKK 2.2 miliar, serta menyebut Desa Alasgong sebagai penerima terbesar.
Barter informasi ini dilakukan tanpa sepengetahuan para kepala desa yang nomornya dipakai sebagai umpan. Wartawan yang menerima nomor dan data tersebut kemudian menghubungi para kades dengan membawa narasi yang sama persis seperti yang dikirimkan Brojo, sehingga opini publik terlihat mengarah pada desa penerima BKK, bukan pada Brojo yang seharusnya dimintai konfirmasi.
Alur ini membuat jelas bahwa Brojo tidak sekadar membagikan nomor, tetapi mengubah arah sorotan. Nomor kepala desa dijadikan alat tukar, sementara data BKK desa lain dijadikan bahan pengalih isu. Praktik tersebut tidak hanya melanggar etika dan privasi pejabat desa, tetapi juga menciptakan distorsi informasi yang dapat merusak hubungan antardesa. (hambaAllah).
