Surakarta, Media Pojok Nasional –
Kota Surakarta menghadirkan terobosan layanan publik melalui sistem digital terpadu antara Pengadilan Agama dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil). Inovasi ini memungkinkan warga yang telah memperoleh putusan cerai untuk langsung mendapatkan pembaruan dokumen kependudukan tanpa proses tambahan, tanpa antre, dan tanpa biaya.
Dalam praktiknya, akta cerai diterbitkan dan secara otomatis diikuti dengan pembaruan data pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Dokumen telah tersinkron melalui sistem elektronik internal kedua instansi, sehingga warga cukup mengambil hasil akhirnya tanpa harus mengajukan ulang atau melakukan pelaporan manual.
Sistem ini bekerja dengan menghubungkan data putusan Pengadilan Agama ke Dispendukcapil secara real time. Perubahan status kependudukan diproses tanpa permohonan ulang, dan seluruh dokumen disertai pengesahan digital menggunakan QR Code. Prosedur ini sekaligus memangkas rantai birokrasi yang sebelumnya membutuhkan waktu panjang, kunjungan berulang, dan verifikasi manual.
Penerapan sistem digital ini terbukti mampu mengurangi potensi tumpang tindih data, mencegah keterlambatan pencatatan, serta menekan peluang terjadinya pungutan liar. Surakarta menjadi salah satu daerah yang lebih dari satu tahun terakhir telah menjalankan mekanisme ini secara konsisten.
Transformasi layanan ini juga mendukung percepatan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan memperkuat integrasi data hukum dan administrasi kependudukan. Dengan model ini, Surakarta memperlihatkan bagaimana koordinasi antarlembaga dapat menghasilkan kepastian hukum dan kemudahan layanan dalam satu proses terpadu.
Inovasi ini dinilai berpotensi diadopsi secara nasional sebagai model efisiensi pelayanan publik. Surakarta tidak hanya mengurangi hambatan prosedural, tetapi membangun standar baru dalam tata kelola layanan perceraian dan dokumen kependudukan yang akurat, cepat, dan terverifikasi. (hamba Allah).
