Lamongan, Media Pojok Nasional –
Sebuah gebrakan pendidikan menyambut pengunjung di Pameran Pendidikan Lamongan 2025 yang digelar pada 2–4 Mei 2025 di Kawasan Gajah Mada, Lamongan, Tepat di dekat pintu masuk, Stand SMP Negeri 2 Lamongan berdiri mencolok dengan narasi besar, Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua. Sebuah kalimat yang bukan sekadar jargon, tetapi dibuktikan dengan ragam inovasi yang mereka hadirkan.
Mengusung konsep Digital School, sekolah ini menyajikan wajah baru pendidikan menengah yang berani, progresif, dan menyentuh aspek multidimensi: akademik, seni, lingkungan, hingga teknologi. Sorotan utama langsung tertuju pada piagam penghargaan dari Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, kepada Sujarno, S.Pd., M.Pd., sebagai Kepala Sekolah Inovatif dan Berprestasi Tahun 2025—pengakuan konkret atas kepemimpinan yang berorientasi perubahan.
Lebih dalam, stand ini bagaikan museum hidup capaian siswa. Deretan prestasi akademik, karya ilmiah dari Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia, hingga penghargaan bergengsi seperti Juara 1 dan 2 Megnotek 2023 menjadi bukti nyata bahwa inovasi telah mendarah daging. Tidak sekadar mengikuti arus, SMPN 2 Lamongan justru menjadi arus itu sendiri.
Aplikasi anti perundungan menjadi penanda bahwa transformasi digital tak hanya soal teknologi, tetapi juga etika dan empati. Di sisi lain, siswa-siswi memamerkan karya seni yang tak biasa—lukisan, kipas tangan, hingga kupu-kupu dari serpihan kaca, menyuarakan keindahan dari keterbatasan.
Inisiatif Paduraksa (Pendidikan Terpadu Sekolah Ramah Anak) tampil dalam bentuk konkret: tong sampah sensorik, aquaponic, jajanan sehat anak, semuanya menyatu dalam harmoni Adiwiyata dan pendidikan berkelanjutan.
Yang tak kalah menarik, inovasi robotik karya siswa-siswi sendiri memikat perhatian pengunjung. Teknologi bukan lagi milik masa depan, melainkan sudah menjadi keseharian mereka. Tak lupa, permainan interaktif seperti Flying Bird dan Memory Game memberi sentuhan menyenangkan, sekaligus cerdas, dengan souvenir sebagai reward yang menggugah semangat eksplorasi.
Stand SMPN 2 Lamongan bukan sekadar pameran. Ia adalah miniatur masa depan sekolah yang merdeka, inklusif, dan berpijak pada inovasi. Di balik kesederhanaan penataan stand, tersimpan pesan kuat: pendidikan adalah kerja kolektif, dan SMPN 2 Lamongan tengah menulis sejarahnya sendiri.
Inilah saatnya sekolah tidak hanya mengajar, tapi menginspirasi. Dan SMPN 2 Lamongan telah memulainya. (hamba Allah).