Mojokerto, Media Pojok Nasional –
Penyelesaian Jembatan Talunbrak di Desa Talunblandong, Kecamatan Dawarblandong, disambut hangat oleh warga melalui tasyakuran dan sedekah bumi pada Rabu (5/11). Tradisi doa bersama hingga pertunjukan ludruk Budhi Wijaya menjadi ungkapan syukur masyarakat atas hadirnya infrastruktur penting yang telah bertahun-tahun diperjuangkan.
Acara itu dihadiri Bupati Mojokerto Muhammad Albarraa yang memimpin pemotongan tumpeng sebagai simbol rampungnya pembangunan. Namun narasi utama dalam perhelatan tersebut mengerucut pada figur sentral desa: Anton Suprapto, Kepala Desa Talunblandong, yang membuktikan kepemimpinan visioner dan konsistensinya sejak 2019 untuk memastikan proyek ini benar-benar terwujud.
“Perjalanan membangun jembatan ini sangat panjang. Kini masyarakat dapat melihat hasil nyata dari perjuangan bersama. Jembatan ini bukan sekadar fasilitas, melainkan kebanggaan yang harus dijaga dan dirawat,” ujar Anton dalam pidatonya yang disambut tepuk tangan warga.
Jembatan Talunbrak membentang sepanjang 60 meter dengan lebar 6 meter di atas Kali Lamong. Dengan total anggaran Rp 13,5 miliar dari hibah rehabilitasi konstruksi BNPB, jembatan ini kini menjadi urat nadi baru bagi wilayah utara Kabupaten Mojokerto, menghubungkan akses antar desa sekaligus mengatasi persoalan banjir yang selama bertahun-tahun membayangi 56 rumah di Dusun Talunbrak.
Anton tak lupa mengapresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Bupati Albarraa sebelumnya meletakkan batu pertama pada 16 April, dan pembangunan diselesaikan 100 persen pada 23 Oktober. “Ke depan, kami ingin wilayah ini tumbuh lebih hidup—ada sport center, ruang publik, dan aktivitas ekonomi yang memberi manfaat luas,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Albarraa menegaskan keunggulan desain baru jembatan yang tidak lagi menggunakan penyangga bawah sehingga aliran air lebih lancar tanpa risiko sumbatan ranting dan sampah seperti jembatan lama.
“Kami berharap infrastruktur ini dijaga bersama. Pemasangan lampu akan membuat jembatan ini semakin indah sebagai ikon Talunblandong,” ujarnya.
Tasyakuran tersebut menjadi bukti bahwa pembangunan yang dirancang dengan kesungguhan dapat menghadirkan perubahan nyata. Kepemimpinan Anton Suprapto tidak hanya menghasilkan jembatan, tetapi juga membuka babak baru bagi kebangkitan kawasan utara Mojokerto, membuat Talunblandong berdiri lebih tegak dalam peta pembangunan daerah. (hambaAllah).
