Surabaya,Media Pojok Nasional-
Gedung SDN Manukan Kulon, yang terletak di Jl. Manukan Rejo Blok 2A, Manukan Kulon, Tandes, Surabaya, Jawa Timur, terlihat tidak terawat dan memprihatinkan. Cat yang mengelupas dan dinding yang retak-retak membuat bangunan ini terlihat seperti bangunan jaman kolonial Belanda yang telah lama ditinggalkan. Selasa (11/2/2025).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dapodik, jumlah murid di SDN Manukan Kulon adalah 741 siswa. Namun, data penerima BOS (Bantuan Operasional Sekolah) mencapai 821 siswa. Perbedaan ini membuat banyak orang bertanya-tanya tentang kesalahan sistem yang tidak sinkron atau ada hal lain yang menyebabkan perbedaan ini.
“Kami tidak mengerti mengapa ada perbedaan jumlah murid antara data Dapodik dan data penerima BOS,” kata salah satu warga sekitar. “Apakah ini kesalahan sistem atau ada hal lain yang menyebabkan perbedaan ini?”
Berdasarkan data yang diperoleh, realisasi dana BOS untuk pemeliharaan sarana dan prasarana SDN Manukan Kulon pada Triwulan 2 tahun 2024 mencapai Rp 67.651.336. Sementara itu, pada Triwulan 1 tahun 2024, sekolah ini juga menerima dana BOS sebesar Rp 56.369.900 untuk pemeliharaan sarana dan prasarana.
Namun, kondisi gedung sekolah yang terlihat tidak terawat membuat banyak orang bertanya-tanya tentang penggunaan dana BOS tersebut. “Saya tidak mengerti mengapa gedung sekolah ini terlihat sangat tidak terawat, padahal sekolah ini telah menerima dana BOS yang cukup besar,” kata salah satu warga sekitar.
Kepala Sekolah SDN Manukan Kulon, Abdul Kholiq, belum dapat dikonfirmasi untuk memberikan keterangan tentang kondisi sekolah dan penggunaan dana BOS.
Kondisi gedung sekolah yang tidak terawat ini tentunya akan berdampak pada kenyamanan dan keselamatan siswa dalam belajar. Oleh karena itu, perlu dilakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kondisi sekolah ini dan bagaimana dana BOS tersebut digunakan. (hamba Allah).
