Kediri, Media Pojok Nasional –
Puncak peringatan haul ke-33 KH Hamim Thohari Djazuli atau Gus Miek berlangsung di Padepokan Loring Pasar, Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Senin malam (9/6/2025). Acara yang dikenal sebagai Haul Eksklusif Gus Miek ini dihadiri lebih dari 80 ribu jamaah dari berbagai daerah, termasuk rombongan besar dari Majelis Sema’an Al-Qur’an dan Dzikrul Ghofilin Moloekatan Gus Miek.
Komisi I DPR RI, Ir. H. Sumail Abdullah, tercatat hadir bersama sejumlah kepala daerah Jawa Timur. Tampak mendampingi Wakil Gubernur Jawa Timur, Bupati dan Wakil Bupati dari Kabupaten Ponorogo serta Tulungagung. Di tengah lautan jamaah, turut hadir pula Kepala Desa Mojongapit, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, M. Iskandar Arif.
Rangkaian acara haul dimulai sejak subuh dan berakhir pada malam hari dengan pembacaan doa Khotmil Qur’an. Sejumlah agenda religius mengisi kegiatan, termasuk Ihda’ul Fatihah dan pembacaan syi’ir Ya Halim Ya Hannan yang dibawakan oleh KH Thuba Topo Broto Maneges atau Den Gus Thuba, cucu almarhum Gus Miek.
KH Hamim Thohari Djazuli atau Gus Miek lahir pada 17 Agustus 1940 dari pasangan KH Ahmad Djazuli Usman dan Nyai Rodliyah, pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah, Mojo. Ia dikenal luas sebagai seorang hafidz, pengamal tarekat, dan ulama karismatik yang berdakwah lintas kalangan tanpa batasan strata sosial.
Gus Miek wafat pada 5 Juni 1993 dan dimakamkan di Tambak, Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Makamnya berdampingan dengan sang istri, Nyai Lilik Suyati, yang wafat pada 6 Oktober 2019. Hingga kini, pengaruh dakwahnya terus tumbuh melalui majelis-majelis dzikir dan pengajian yang tersebar di berbagai pelosok negeri.
Tidak ada orasi politik dalam haul ini. Seluruh tokoh yang hadir larut dalam suasana khidmat dan religius. Momentum ini menjadi ruang spiritual yang mengonsolidasikan kebangkitan nilai-nilai Islam sufistik di tengah masyarakat. (hamba Allah).
