Audiensi FKPB Soroti Progres Proyek Renovasi Gedung SDN Patemon 1

Bangkalan, Media Pojok Nasional – Upaya Forum Komunikasi Pemuda Bangkalan (FKPB) untuk membuka ruang diskusi terkait renovasi gedung sekolah di SDN Patemon 1, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, berujung pada kekecewaan. Rombongan FKPB yang dipimpin Bung Imam bersama jajaran kepengurusan datang ke Kantor Korwil Pendidikan Tanah Merah sesuai jadwal audiensi, namun tidak bisa bertemu pejabat terkait.

Kekecewaan itu muncul setelah pihak koordinator wilayah pendidikan disebut tidak dapat menerima kedatangan mereka karena sedang menghadiri kegiatan lomba PGRI. Padahal, menurut FKPB, tidak ada pemberitahuan sebelumnya terkait ketidakhadiran tersebut.

“Seharusnya kalau ada itikad baik, pihak korwil memberi tahu sebelum kami datang. Kami sudah mengirim surat sejak 13 November, tapi tidak ada konfirmasi apa pun,” tegas Imam, Ketua Bidang Kedaerahan FKPB.

FKPB menuturkan bahwa maksud kedatangannya murni untuk berdiskusi mengenai proyek renovasi gedung sekolah di SDN Patemon 1. Nilai anggaran renovasi tersebut—mengacu pada data di sirup.lkpp.go.id—mencapai Rp 294.844.900, sehingga pengawasan publik menjadi hal yang wajar dilakukan.

Menurut FKPB, ada beberapa hal yang ingin mereka pertanyakan, terutama mengenai jumlah gedung yang direnovasi. Berdasarkan pantauan di lapangan, hingga pertengahan November baru tampak satu gedung yang pengerjaannya mencapai sekitar 80 persen.

“Kalau anggarannya untuk tiga kelas dan sekarang sudah pertengahan November, kami khawatir pekerjaannya tidak selesai sampai akhir tahun. Sebenarnya hanya itu yang ingin kami diskusikan,” ungkap Imam.

Rombongan FKPB tiba di kantor Korwil sekitar pukul 10.00 WIB sesuai jadwal audiensi yang telah mereka layangkan. Namun sesampainya di sana, tak ada pejabat yang dapat ditemui untuk memberikan penjelasan.

Insiden ini pun memantik tanda tanya besar mengenai komitmen pemerintah daerah dalam melibatkan masyarakat khususnya kelompok pemuda dalam proses pengawasan pembangunan sektor pendidikan di Bangkalan.
(Hanif)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *