Surabaya, Media Pojok Nasional – Forum pengurangan resiko bencana (FPRB) Kelurahan Benowo Kecamatan Pakal Surabaya ikut partisipasi bersih-bersih kali Surabaya yang diadakan oleh Lembaga manajemen infaq (LMI) juga lingkungan hidup Surabaya bersih-bersih kali di Surabaya tepatnya kali jati serono ujung Surabaya pada hari Minggu 22 September 2024.
Ahmad Ramahdani Prakoso selaku ketua pelaksana aksi mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan karena sampah terutama sampah plastik, masih banyak dijumpai di sungai atau kali Surabaya.
“Kita dulu pernah mengadakan bersih-bersih pantai tapi kami pikir kalau tidak dilakukan dari hulunya kan percuma maka kami ubah kegiatannya mulai dari sungai dan nanti lokasinya di 3 titik di Antaranya Kalijati Srono, kali tebu, dan kali Asemrowo,” ujarnya.
Ahmad Ramadhani Prakoso yang juga anggota laznas LMI ini menambahkan, kegiatan serupa juga dilaksanakan di 29 titik di Indonesia sebagai rangkaian peringatan milad LMI ke 29 mulai berlangsung sejak 1 sampai 29 September.
“Kegiatan resik-resik kali ini dilaksanakan di 29 titik di seluruh Indonesia bertempatkan dengan usia LMI ke 29 ini merupakan gebrakan baru sekaligus menggugah kesadaran masyarakat agar lebih peduli terhadap penanganan sampah terutama sampah plastik,” katanya.
“Jadi sepintas memang kelihatan bagus aja kondisi sungai kita tapi kalau kita cermati lebih jauh masih sangat banyak sampah plastik yang sulit terurai itu dibuang di sungai dan itu memprihatinkan kan Di sungai itu juga ada kehidupan biota lain yang perlu dilindungi,” sambungnya.
Agar kegiatan ini berkelanjutan LMI akan bekerja sama dengan perusahaan melalui program (CSR) corporate social responsibility, dan kader Surabaya hebat (KSH) maupun forum pengurangan resiko bencana (FPRB) serta Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan pengawasan di wilayah sekitarnya.
Pada kesempatan bersih-bersih kali Surabaya, yang ikut membantu dalam pembersihan tersebut antara lain dari LMI, FPRB Kelurahan Benowo Kecamatan Pakal Surabaya, FPRB dari perwakilan Daerah Madura, Madiun, Ponorogo, Mojokerto, serta dari berbagai kelompok pencinta lingkungan yang ada di kota Surabaya, beserta Dinas Lingkungan Kota Surabaya, dan tidak ketinggalan masyarakat sosial lingkungan hidup Surabaya. Semua kurang lebih ada 500 personel. (MSH/SWT).