HMI Cabang Bangkalan Desak SKK MIGAS–PHE WMO Tegakkan Komitmen Lingkungan dan Migas Berkeadilan

Bangkalan, Media Pojok Nasional – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bangkalan menggelar audiensi dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK MIGAS) dan Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO). Dalam forum dialog tersebut, HMI menyoroti dua isu strategis, yakni dampak lingkungan dari aktivitas migas serta komitmen keadilan pengelolaan migas di Madura.

HMI menegaskan, persoalan lingkungan tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Aktivitas eksplorasi dan produksi migas harus mengedepankan prinsip keberlanjutan agar tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat pesisir maupun ekosistem laut. Kerusakan lingkungan, menurut mereka, hanya akan menciptakan dampak jangka panjang yang merugikan dan mengurangi hak generasi mendatang untuk menikmati sumber daya alam yang bersih.

Selain isu lingkungan, HMI juga menyoroti implementasi Participating Interest (PI) 10% yang merupakan hak daerah penghasil migas. Menurut pandangan mereka, PI 10% seharusnya menjadi instrumen nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bangkalan. Namun, hingga kini manfaatnya dinilai belum sepenuhnya dirasakan masyarakat. Transparansi dan keberpihakan dalam pengelolaan PI menjadi hal penting agar tidak sekadar menjadi angka formalitas di atas kertas.

Ketua Umum HMI Cabang Bangkalan, Kresna, menegaskan bahwa prinsip keadilan harus menjadi pijakan utama. “Eksploitasi migas ini harus memegang prinsip keadilan. Meskipun Kabupaten Bangkalan hanya menerima PI 10%, daerah ini tidak boleh jalan di tempat. Migas seharusnya menjadi motor kemajuan, bukan sekadar pemasukan tanpa arah. Sudah seharusnya Pemkab Bangkalan tidak diam dan benar-benar mengawal agar hak daerah ini bisa dioptimalkan demi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Melalui audiensi tersebut, HMI Cabang Bangkalan berharap SKK MIGAS dan PHE WMO dapat meneguhkan komitmen pada tata kelola migas yang adil, ramah lingkungan, dan berpihak pada masyarakat lokal. Dengan begitu, keberadaan migas di Madura bukan hanya menopang kebutuhan energi nasional, tetapi juga menjadi sumber kemaslahatan dan pembangunan berkelanjutan bagi daerah penghasil.

Sementara itu, pihak SKK MIGAS merespons positif aspirasi yang disampaikan. Mereka menyambut baik dialog terbuka dengan HMI Cabang Bangkalan dan menegaskan kesiapannya untuk mendukung upaya pembangunan daerah yang berkemajuan serta memberikan dampak nyata bagi masyarakat Bangkalan.
(Anam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *