Surabaya,Media Pojok Nasional –
Tanpa hujan, tanpa badai, kawasan industri Margomulyo Indah Surabaya justru dikepung genangan. Jalan paving yang seharusnya menopang aktivitas ekonomi terkubur air setinggi 10 hingga 15 sentimeter. Bukan sehari dua hari—ini terjadi nyaris permanen.
Paving yang dibangun sebagai akses vital kini tak terlihat lagi. Tertutup air, tertutup kelalaian. Di kiri-kanan jalan berdiri puluhan unit usaha dan gudang logistik. Namun semua terlihat lumpuh. Truk logistik enggan masuk, pengiriman tersendat, dan beberapa tempat usaha bahkan memilih gulung tikar.
“Kalau malam, air memantul cahaya lampu. Tidak terlihat apakah ada lubang, paving copot, atau selokan terbuka. Sangat berbahaya,” kata salah satu sopir ekspedisi.
Drainase? Tak ada. Jalan alternatif? Tak tersedia. Papan peringatan? Jangankan itu, perhatian dari pemerintah pun nyaris nihil.
Ironis, kawasan yang seharusnya menjadi nadi ekonomi kota justru diperlakukan seperti halaman belakang. Kota dengan APBD triliunan, tapi gagal menjaga selembar paving tetap kering.
Pertanyaannya: siapa yang bertanggung jawab atas pembiaran ini? Dinas PU? Pemerintah kota? Atau kita semua yang terlalu biasa dengan kebobrokan? (hamba Allah).