Surabaya, media pojok nasional – Senin, 8 Desember 2024 – Bahaya kebakaran sering kali menjadi momok yang menimbulkan kerugian besar, baik secara materiil maupun nonmateriil, khususnya di daerah perkotaan. Untuk mencegah risiko tersebut, Kelurahan Babat Jerawat, Kecamatan Pakal, Surabaya, menggelar sosialisasi pencegahan kebakaran yang berlangsung di pendopo kelurahan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan warga dalam menghadapi potensi kebakaran, baik di rumah tangga maupun di lingkungan sekitar.
Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan pejabat terkait. Hadir dalam kegiatan tersebut Sukardi, Kasi Pembangunan yang mewakili Lurah Babat Jerawat, Babinsa, Babinkamtibmas, Kader Surabaya Hebat (KSH), Ketua RT dan RW se-Kelurahan Babat Jerawat, Ketua LPMK, Satpol PP, serta sejumlah warga dari berbagai lapisan masyarakat. Kehadiran perwakilan dari instansi terkait menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan keselamatan warga dari ancaman kebakaran.
Sosialisasi ini dipimpin langsung oleh Sukardi selaku Kasi Pembangunan, yang juga bertindak sebagai moderator acara. Dan Narasumber utama adalah Bapak Soebiyanto dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya. Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam tentang pencegahan kebakaran, terutama di wilayah pemukiman padat seperti Kelurahan Babat Jerawat Surabaya.
Pentingnya Edukasi Pencegahan Kebakaran
Ia menjelaskan bahwa kebakaran sering kali disebabkan oleh kelalaian manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Edukasi mengenai penyebab, pencegahan, hingga cara penanganan kebakaran merupakan langkah awal yang sangat penting untuk mengurangi risiko terjadinya kejadian tersebut.

Api Kecil adalah Sahabat, Api Besar adalah Musuh
Dalam keseharian, api kecil menjadi alat yang sangat bermanfaat, seperti untuk memasak atau menerangi. Namun, jika dibiarkan tanpa pengawasan, api kecil bisa menjadi musuh yang menghancurkan rumah, harta benda, bahkan mengancam nyawa. Oleh karena itu, pengawasan terhadap penggunaan api sangat ditekankan.
Sumber Kebakaran yang Paling Dominan
Berdasarkan data yang dimiliki DPKP, ada beberapa penyebab kebakaran yang paling sering terjadi, yaitu:
Lahan Terbuka : Banyak kebakaran lahan yang terjadi karena pembakaran sampah tanpa pengawasan atau kecerobohan lainnya.
Kompor Gas : Kebakaran rumah tangga paling sering disebabkan oleh ketimpangan saat memasak atau kebocoran gas.
Steker Listrik dan Kabel yang Rusak : Sambungan listrik yang tidak sesuai standar atau penggunaan alat elektronik yang berlebihan dapat memicu korsleting.
Puntung Rokok : Membuang puntung rokok yang masih menyala sembarangan, terutama di tempat yang kering, menjadi salah satu penyebab utama kebakaran.

Setelah mendapatkan pemahaman secara teori, peserta diajak mengikuti simulasi langsung di lapangan. Simulasi ini bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis kepada warga tentang cara menuangkan api dalam situasi darurat.
Pemadaman Api Akibat Kebocoran atau Kebakaran Kompor Gas
Dalam kasus kebakaran yang melibatkan kompor gas, warga diajarkan untuk tidak menyiram api dengan udara. Hal ini karena udara dapat memperbesar api yang berasal dari bahan bakar minyak atau gas. Sebaliknya, gunakan karung goni basah untuk menutup api hingga padam. Metode ini dinilai lebih efektif dan aman.
Pemadaman Api Akibat Korsleting Listrik
Untuk kebakaran yang disebabkan oleh korsleting listrik, penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) menjadi solusi terbaik. Narasumber juga menjelaskan langkah-langkah aman sebelum menggunakan APAR, seperti memastikan sumber listrik telah dimatikan untuk mencegah sengatan arus listrik. Jika api tidak terkendali, warga diimbau segera menghubungi Command Center Pemadam Kebakaran di nomor darurat 122 . Saat menghubungi, informasi yang perlu disampaikan meliputi alamat lengkap, benda yang terbakar, nama pelapor, dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
Simulasi ini disambut antusias oleh warga. Mereka diajak langsung menggunakan APAR serta cara menangani situasi darurat tanpa panik. Salah satu Ketua RW, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pihak kelurahan dan DPKP atas ilmu yang diberikan. “Kami merasa lebih siap menghadapi risiko kebakaran. Materinya mudah dipahami dan simulasi ini sangat berguna,” ujarnya.
Salah satu ketua RW menegaskan, bahwa kegiatan ini adalah bagian dari komitmen Kelurahan Babat Jerawat untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat. Ia juga mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, tokoh masyarakat, dan warga dalam mencegah kebakaran.
“Keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Dengan adanya edukasi seperti ini, kami berharap masyarakat bisa lebih waspada dan mengetahui apa yang harus dilakukan jika menghadapi situasi darurat,” ujarnya.
Penutupan dan Harapan
Acara yang berlangsung hingga siang hari ini diakhiri dengan pembagian pamflet dan materi cetak tentang langkah-langkah pencegahan kebakaran. Panitia berharap, ilmu yang diperoleh peserta bisa diterapkan dan disebarluaskan kepada keluarga serta tetangga sekitar.
Melalui kegiatan ini, warga Kelurahan Babat Jerawat diharapkan tidak hanya menjadi lebih sadar akan bahaya kebakaran, tetapi juga mampu bertindak cepat, tepat, dan terorganisir dalam mencegah maupun menanggulangi kejadian kebakaran. Dengan demikian, kelurahan ini dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam membangun komunitas yang lebih tangguh terhadap bencana.(ADR)