Bangkalan, Media Pojok Nasional – Warga Dusun Binteng Tengah, Desa Tengket, Kecamatan Arosbaya, Bangkalan, kembali menunjukkan semangat gotong royong tinggi dengan membangun plengsengan secara swadaya di sepanjang jalur desa yang berbatasan langsung dengan saluran air.
Pembangunan ini dilakukan tanpa dukungan anggaran pemerintah desa. Warga menggunakan material hasil patungan serta tenaga kerja sukarela demi mencegah kerusakan jalan akibat longsor dan abrasi air hujan.
Namun di balik inisiatif ini, muncul kecurigaan warga atas dugaan tidak transparannya penggunaan Dana Desa oleh pemerintah desa setempat. Mereka mempertanyakan mengapa kegiatan vital seperti pembangunan plengsengan—yang jelas dibutuhkan—tidak masuk dalam prioritas anggaran Dana Desa.
“Kami iuran sendiri, kerja sendiri, padahal ini jelas-jelas kebutuhan mendesak. Kalau Dana Desa memang dikelola dengan amanah dan berpihak ke rakyat, harusnya pembangunan ini bisa dibiayai negara, bukan kami yang menanggung,” ungkap seorang tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya.
Warga menilai kepala desa Tengket kurang terbuka terkait arah dan penggunaan Dana Desa, bahkan ada yang menduga terjadi penyelewengan anggaran demi kepentingan kelompok tertentu.
“Kalau pembangunan sepenting ini saja luput dari perhatian desa, wajar kalau kami bertanya-tanya: ke mana sebenarnya dana ratusan juta tiap tahun itu mengalir?” imbuh warga lainnya.
Mereka mendesak aparat penegak hukum, termasuk pihak inspektorat dan kejaksaan, agar lebih aktif mengawasi realisasi Dana Desa, serta memastikan anggaran tersebut digunakan secara tepat sasaran, adil, dan sesuai aturan.
Aksi swadaya ini bukan hanya wujud kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya, tetapi juga menjadi sinyal bahwa warga tidak akan tinggal diam terhadap dugaan penyalahgunaan Dana Desa. (Hanif)
