Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Sambangi Warga Kelurahan Pakal

Surabaya, Media Pojok Nasional – Jumat siang, 14 Februari 2024, suasana di pendopo Kelurahan Pakal, Kecamatan Pakal, Surabaya, tampak ramai oleh kehadiran warga yang menanti kunjungan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah kota untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat yang menjadi korban pinjaman online (pinjol) ilegal serta memberikan solusi konkret bagi para pelaku UMKM yang membutuhkan akses pendanaan aman.

Dalam kesempatan ini, Wali Kota Eri Cahyadi hadir didampingi oleh Ibu Rini serta sejumlah pejabat penting, termasuk perwakilan dari Dinas Koperasi Surabaya, Camat Pakal, Kapolsek Pakal, Danramil Benowo, Kepala Puskesmas Benowo, serta lurah dari beberapa kelurahan sekitar seperti Benowo, Sumberejo, dan Babat Jerawat. Turut hadir pula staf kelurahan, staf kecamatan, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP, serta masyarakat setempat yang antusias mengikuti pertemuan ini.

Warga yang hadir sangat berharap adanya solusi nyata terhadap permasalahan yang mereka hadapi akibat pinjaman online ilegal yang semakin marak. Banyak dari mereka mengalami tekanan psikologis akibat tagihan yang membengkak dan ancaman dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Dalam sambutannya, Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan pentingnya literasi keuangan bagi masyarakat, terutama bagi pelaku UMKM yang membutuhkan tambahan modal usaha. Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Koperasi telah menyediakan fasilitas pinjaman dengan bunga rendah dan tanpa agunan, yang dapat diakses oleh masyarakat secara aman.

“Sebelum mengajukan pinjaman, pastikan dulu besaran bunga dan jangka waktunya agar tidak terjebak dalam skema yang merugikan,” ujar Eri Cahyadi. Ia juga mengingatkan bahwa jika ada tawaran pinjaman dengan iming-iming cepat cair tanpa persyaratan yang jelas, warga harus lebih berhati-hati dan mengecek legalitas penyedia pinjaman tersebut.

Khusus bagi sembilan warga Pakal yang menjadi korban penipuan pinjol, di mana mereka telah membayar angsuran namun tidak mendapatkan pencairan pinjaman, Wali Kota Surabaya mengambil langkah konkret dengan mengembalikan uang angsuran mereka secara proporsional. Ia juga menegaskan agar warga yang masih menerima tagihan dari pinjol ilegal berani menolak, dan jika mendapat tekanan atau ancaman, segera melapor ke Polsek setempat atau meminta pendampingan dari lurah dan camat.

Beliau juga menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya menekan praktik pinjaman ilegal yang merugikan warga. “Kami akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menindak tegas praktik pinjaman online ilegal yang semakin meresahkan masyarakat. Jika ada warga yang merasa terancam atau mengalami intimidasi, jangan ragu untuk segera melaporkannya,” tegasnya.

Dalam sesi tanya jawab, beberapa warga menyampaikan kekhawatiran mereka. Salah satu warga, mengutarakan kegelisahannya terkait dampak gagal bayar pinjol terhadap riwayat kreditnya di bank. Menanggapi hal ini, Wali Kota Surabaya menegaskan bahwa pinjaman dari pinjol ilegal tidak memiliki keterkaitan dengan sistem perbankan resmi, sehingga masyarakat tidak perlu takut di-blacklist jika mereka menolak melanjutkan pembayaran terhadap pinjol ilegal.

Selain itu, ada pula warga yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan pinjaman modal usaha yang aman. Menanggapi hal tersebut, Eri Cahyadi mengimbau agar warga yang ingin mengembangkan usaha mereka lebih dulu berkonsultasi dengan camat atau lurah agar mendapatkan arahan dan bantuan yang sesuai.

“Pemerintah Kota Surabaya memiliki berbagai program bantuan modal usaha dengan bunga rendah. Jangan mudah tergiur dengan tawaran pinjaman cepat dari pihak yang tidak jelas. Jika butuh modal, lebih baik datang langsung ke dinas koperasi atau minta arahan dari camat dan lurah,” ujarnya.

Sebagai penutup, Wali Kota Eri Cahyadi memberikan motivasi kepada warga yang hadir. “Cobaan ini adalah bagian dari proses kehidupan. Seperti anak sekolah yang harus menghadapi ujian sebelum naik kelas, kita juga harus melalui ujian agar menjadi lebih kuat,” katanya.

Ia berharap masyarakat Surabaya, khususnya warga Pakal, dapat belajar dari pengalaman ini dan semakin bijak dalam mengelola keuangan mereka. Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan warga lebih memahami risiko pinjaman online ilegal dan bisa mencari solusi yang lebih aman dan terpercaya untuk kebutuhan finansial mereka.

Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan pencerahan serta solusi nyata bagi warga Pakal yang menjadi korban pinjol ilegal. Selain itu, dukungan pemerintah terhadap pelaku UMKM juga diharapkan dapat membantu mereka berkembang secara lebih sehat dan berkelanjutan tanpa harus terjerat utang yang membebani. Dengan kerja sama antara pemerintah, kepolisian, dan masyarakat, diharapkan kasus penipuan pinjaman online bisa semakin ditekan dan warga Surabaya lebih terlindungi dari praktik ilegal yang merugikan.(MSH, MBR, MWT, B TRI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *