Gresik, Media Pojok Nasional –
Di tengah arus industrialisasi yang terus meluas, sektor pertanian Gresik kembali ditegaskan sebagai penopang utama ketahanan pangan nasional. Pesan itu disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, saat membuka kegiatan pembinaan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) yang diselenggarakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Gresik, Rabu (15/10).
Dalam arahannya, Wabup Alif menegaskan bahwa keberlanjutan pangan nasional tidak mungkin dicapai tanpa kekuatan sawah dan sistem irigasi yang dikelola petani. Ia mengajak seluruh HIPPA di Gresik untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor, terutama dalam pengelolaan air irigasi yang efisien dan berkelanjutan.
“Pertanian bukan sektor kedua. Justru dari sawah dan irigasi inilah kekuatan pangan negeri ini bertumpu,” ujar Alif di hadapan para peserta pembinaan HIPPA dari berbagai kecamatan.
Menariknya, dalam kegiatan ini Camat Cerme, Umar Hasyim, tampil aktif menjadi penggerak utama di lapangan. Ia dinilai berhasil mengorganisir HIPPA di wilayahnya agar lebih tertib dalam manajemen air dan perawatan jaringan irigasi. Kiprah Umar Hasyim disebut-sebut sebagai contoh ideal sinergi antara pemerintah kecamatan, kelompok tani, dan Dinas PUTR.
Menurut sumber internal PUTR, Camat Cerme menjadi figur yang konsisten mendampingi petani dalam berbagai program, mulai dari pemetaan jaringan irigasi hingga advokasi kebutuhan air saat musim tanam. Pendekatan partisipatif yang ia terapkan dinilai efektif dalam mengurangi konflik penggunaan air antarpetani serta meningkatkan produktivitas lahan.
Wabup Alif secara khusus mengapresiasi peran tersebut. “Kolaborasi nyata seperti yang dilakukan di Cerme harus menjadi inspirasi bagi wilayah lain. Pemerintah daerah berkomitmen mendukung para camat dan HIPPA untuk terus menjaga ketahanan pangan Gresik,” tegasnya.
Kegiatan pembinaan HIPPA ini menjadi bagian dari strategi besar Pemkab Gresik dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis tata kelola air. Dengan sinergi antara pemerintah daerah, kecamatan, dan kelompok petani, Gresik bertekad menjadi kabupaten industri yang tidak melupakan akar pertaniannya. (hamba Allah).
