Lamongan, Media Pojok Nasional – Di tengah hiruk pikuk kabupaten lamongan dan tantangan ekonomi yang terus berubah, salah satu gerobak kecil di sudut permukiman menjadi simbol ketahanan hidup dan kreativitas ekonomi keluarga. Gerobak itu milik istri Hermanto atau yang akrab di sapa Anton, seorang warga yang memilih jalur mandiri melalui usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dengan nama “Aneka Jajanan Airlangga,” usaha ini menawarkan berbagai jajanan tradisional yang tak lekang oleh waktu.
Berbagai menu khas seperti rujak buah, rujak petis cingur, nasi pecel, hingga aneka es seperti es campur, es blewah, dan es cao, disajikan dengan cita rasa rumahan yang autentik. Usaha ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan keluarga, tapi juga menjadi inspirasi bagi warga sekitar, khususnya ibu-ibu rumah tangga, untuk berani memulai usaha kecil dari rumah.
Gerobak sederhana yang dilengkapi spanduk besar dengan desain menarik itu kini menjadi tempat singgah pelanggan setia. Harga yang bersahabat, Rp 5.000 untuk es campur atau es blewah, membuktikan bahwa UMKM bisa hadir dengan nilai sosial, bukan sekadar komersial.
Menurut Anton Hermanto, dukungan terhadap usaha istrinya bukan hanya bentuk cinta dalam rumah tangga, tapi juga komitmen membangun ekonomi keluarga yang tidak bergantung sepenuhnya pada sektor formal. “Ini bukan sekadar jualan, tapi bentuk perlawanan kami terhadap keterbatasan,” ujarnya.
Pemerintah daerah maupun dinas terkait semestinya melirik pelaku UMKM seperti mereka. Tak hanya dari sisi bantuan modal, namun juga pelatihan manajemen, kemasan, hingga pemasaran digital. Sebab dari dapur-dapur kecil inilah ketahanan ekonomi bangsa sesungguhnya dibentuk.
Kini, “Aneka Jajanan Airlangga” bukan hanya tempat membeli jajanan. Ia adalah ruang harapan, simbol kerja keras perempuan, dan saksi hidup bahwa UMKM masih menjadi tulang punggung ekonomi rakyat.
Red
