Surabaya, Media Pojok Nasional, – Perayaan Idul Adha 1446 H di Desa Tambak Langon (Branjangan) kelurahan Tambak Sarioso Kecamatan Asemrowo Surabaya, Jawa Timur, diwarnai dengan tradisi unik yang telah berlangsung turun-temurun. Selain melaksanakan sholat Idul Adha, warga setempat juga menggelar “udi-udian uang” dan kirab hewan kurban sebelum penyembelihan.sabtu 7 juni 2025.
Tradisi “udi-udian uang” merupakan kegiatan berbagi uang koin yang dilakukan setelah sholat Idul Adha. Uang koin tersebut dibagikan secara merata kepada anak-anak dan warga sekitar. Kegiatan ini diyakini sebagai bentuk berbagi rezeki dan menumbuhkan rasa kebersamaan di tengah masyarakat. Suasana penuh keceriaan dan kegembiraan terlihat saat anak-anak berebut uang koin yang dilemparkan oleh para warga.
Setelah “udi-udian uang”, puncak perayaan Idul Adha di Tambak Langon ditandai dengan kirab hewan kurban. Hewan kurban, seperti sapi dan kambing, dihias dengan indah dan diarak mengelilingi kampung. Kirab ini diikuti oleh warga dengan penuh semangat dan khidmat, menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Suara takbir dan shalawat menggema di sepanjang jalan, menambah semarak suasana perayaan Idul Adha.
Kirab hewan kurban ini bukan sekadar pawai biasa. Ia merupakan simbol pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT. Dengan mengikuti kirab ini, warga Tambak Langon menunjukkan kesiapan mereka untuk berkurban dan berbagi kepada sesama. Setelah diarak keliling kampung, hewan kurban kemudian disembelih di tempat yang telah ditentukan dan dagingnya dibagikan kepada warga yang berhak menerimanya.
Tradisi “udi-udian uang” dan kirab hewan kurban di Tambak Langon menjadi bukti kekayaan budaya dan kearifan lokal masyarakat Jawa Timur. Tradisi ini tidak hanya merupakan bagian dari perayaan Idul Adha, tetapi juga menjadi warisan budaya yang perlu dilestarikan untuk generasi mendatang. Semoga tradisi ini dapat terus dijaga dan diwariskan agar tetap hidup dan menjadi ciri khas Tambak Langon.(MSH)