Gresik, Media Pojok Nasional –
Sedekah Bumi di Dusun Randu, Desa Padangan, Kecamatan Menganti, yang akan digelar pekan depan, tahun ini dimanfaatkan sebagai pintu masuk pelestarian ludruk. Kepala Dusun Nasikin menyiapkan pengenalan seni tradisi tersebut kepada generasi muda melalui rangkaian kegiatan adat.
Selama ini, Sedekah Bumi dijalankan sebagai tradisi ungkapan syukur warga atas hasil bumi. Namun pada perayaan tahun ini, panitia tidak hanya menyiapkan prosesi adat, tetapi juga merancang aktivitas budaya tambahan untuk menghidupkan kembali ludruk.
Nasikin mengajak perangkat, tokoh masyarakat, karang taruna, dan pelaku seni lokal menyusun pola keterlibatan generasi penerus.
“Kalau tidak dikenalkan sekarang, ludruk bisa hilang. Sedekah Bumi kami manfaatkan untuk mulai membangun penerusnya,” ujar Nasikin.
Langkah awal diarahkan pada anak-anak dan remaja. Bentuk kegiatan meliputi pengenalan dasar, pendampingan pelaku seni, dan pembukaan ruang tampil di acara dusun.
“Kami ingin ada proses belajar dan keberlanjutan, bukan sekadar tampil saat hajatan,” tambahnya.
Model ini disusun agar tradisi dan kesenian tidak berjalan terpisah. Jika rencana berjalan sesuai struktur yang disiapkan, Dusun Randu berpotensi menjadi contoh penggabungan ritual adat dengan pelestarian seni pertunjukan lokal.
Prosesi adat pekan depan akan menjadi penanda dimulainya tahapan ini. Dusun Randu menempatkan tradisi bukan hanya untuk dirayakan, tetapi juga untuk diteruskan. (hamba Allah).