Mojokerto, Media Pojok Nasional
Setelah empat tahun menunggu, warga Desa Talunblandong akhirnya bisa bernapas lega. Jembatan yang roboh pada 2020 lalu kini mulai dibangun kembali.
Bagi sebagian warga, jembatan ini bukan sekadar penghubung. Mereka menyebutnya “Jembatan Legend Talunbrak”—julukan yang lahir dari sejarah panjang dan peran vitalnya dalam kehidupan sehari-hari.
Selama ini, warga harus memutar jauh untuk menuju desa tetangga. Jalan alternatif tak selalu ramah, terutama saat musim hujan. Kini, pembangunan jembatan menjadi titik balik yang dinanti.
Kepala Desa Abah Anton Suprapto menjadi sosok yang terus mendorong agar pembangunan ini bisa terealisasi. Dukungan kuat juga datang dari istrinya, Nurida Lukitasari, anggota DPRD Kabupaten Mojokerto, yang disebut turut memperjuangkan penganggaran dan percepatan proyek ini.
“Ini soal kebutuhan dasar warga. Jembatan ini penting bagi kehidupan sehari-hari,” kata Abah Anton singkat.
Pekerjaan konstruksi sudah dimulai dan ditargetkan rampung beberapa bulan ke depan. Warga berharap, proyek ini tak hanya selesai tepat waktu, tapi juga memberi manfaat jangka panjang.
Jembatan itu mungkin hanya bangunan. Tapi bagi warga Talunblandong, ia adalah harapan yang kembali dibangun. Sebuah legenda yang akhirnya hidup lagi. (hamba Allah).