Indonesia, Media Pojok Nasional –
Dalam sunyi yang tak terdengar, ada satu dosa yang terus meneteskan noda pada hati manusia:
Ketakutan akan rezeki.
Bukan hanya bentuk kelemahan jiwa, namun sebuah pengkhianatan halus terhadap janji Sang Pemberi Segala.
Allah telah berfirman,
“Dan tidak ada satu makhluk melata pun di bumi, melainkan Allah-lah yang menjamin rezekinya…” (QS. Hud: 6)
Maka, saat kita gelisah akan esok,
saat hati menggigil takut tak punya cukup,
saat tangan enggan memberi karena takut tak terganti, saat itu pula kita tengah menghina Allah.
Sebab tak percaya pada janji-Nya,
sama dengan menuduh-Nya lalai.
Dan sungguh, tiada tuduhan yang lebih menyakitkan bagi Sang Pencipta selain prasangka buruk dari hamba-Nya sendiri.
Ingatlah…
Setiap kali seseorang datang kepadamu meminta pertolongan, itu bukan sekadar peristiwa sosial. Itu perintah langit yang halus.
Itu Allah yang sedang mengetuk pintumu,
bukan sekadar untuk memberi, tapi untuk ditinggikan derajatmu.
Lalu engkau tolak? Karena takut kekurangan?
Itulah wujud nyata ketakutan yang berdosa.
Maka bersholawatlah: “Shollallahu ‘ala Muhammad.”
Karena sholawat adalah pintu langit yang paling lembut, yang mengembalikan hatimu pada rasa cukup, pada keyakinan bahwa takdir Allah selalu adil, dan rezeki-Nya tak pernah tertukar.
Saatnya kembali.
Bukan pada angka, bukan pada kekayaan semu,
tetapi kepada Zat yang memberi nilai pada segalanya. (hamba Allah).