Gresik, Media Pojok Nasional – Forkopimcam Duduksampeyan bersama PLKB, Puskesmas, dan pemerintah Desa Ambeng-Ambeng Watangrejo melakukan peninjauan langsung ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pada Jumat, 17 Oktober 2025. Langkah ini menjadi bagian dari pengawalan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar berjalan tepat sasaran dan efektif.
SPPG yang berlokasi di Desa Ambeng-Ambeng Watangrejo telah mencatat 3.758 penerima layanan. Mereka terdiri dari 3.369 siswa sekolah, 33 ibu hamil, 51 ibu menyusui, dan 305 balita non PAUD. Data ini menunjukkan keterjangkauan program yang menyentuh kelompok prioritas secara langsung.
Pemerintah kecamatan menerapkan sistem distribusi berbasis kedekatan wilayah. Jarak maksimal pelayanan dibatasi enam kilometer atau waktu tempuh dua puluh menit dari dapur SPPG. Pembatasan ini bukan sekadar aturan teknis, tetapi instrumen strategis untuk menjaga mutu layanan.
Ada tiga pertimbangan utama di balik kebijakan tersebut. Pertama, memastikan kualitas dan kesegaran makanan tetap terjaga hingga diterima. Kedua, menjamin ketepatan waktu distribusi agar tidak mengganggu jadwal konsumsi. Ketiga, menerapkan pendekatan geospasial untuk menempatkan dapur secara strategis dan efisien.
Dengan pengaturan seperti ini, makanan yang disalurkan tidak hanya tiba tepat waktu, tetapi juga dalam kondisi higienis dan layak konsumsi. Sistem ini sekaligus mengurangi risiko penurunan mutu akibat jarak tempuh yang terlalu jauh.
Kolaborasi Forkopimcam, perangkat desa, PLKB, dan Puskesmas menjadi motor utama pelaksanaan MBG. Sinergi lintas sektor tersebut menunjukkan bahwa pemenuhan gizi masyarakat diposisikan sebagai isu fundamental, bukan sekadar agenda seremonial.
Harapannya, program ini mampu memperkuat ketahanan gizi anak sekolah, meningkatkan kesehatan ibu hamil dan menyusui, serta memberikan perhatian khusus kepada balita non PAUD. Langkah ini menjadi bagian dari investasi jangka panjang untuk membangun kualitas sumber daya manusia sejak usia dini.
(hamba Allah).