Gresik, Media Pojok Nasional – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah merilis rapor alokasi kinerja DTH (Daftar Transaksi Harian), RTH (Rekapitulasi Transaksi Harian) Desa Mojoasem, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik. Hasilnya, Desa Mojoasem mendapat nilai 0 dari Kemenkeu.
Nilai tersebut diberikan berdasarkan evaluasi kelengkapan penyampaian Laporan Daftar Transaksi Harian Belanja Desa untuk bulan Januari hingga Mei 2024. Kemenkeu memantau kinerja pengelolaan keuangan desa melalui sistem online yang terintegrasi dengan aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes).
Dengan nilai 0, Desa Mojoasem, Sidayu, masih perlu meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan desa secara signifikan. Kemenkeu menekankan pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan desa untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mencegah penyalahgunaan dana desa.
Pemerintah Desa Mojoasem, Sidayu, diharapkan dapat memperbaiki kinerja pengelolaan keuangan desa dengan meningkatkan kelengkapan penyampaian laporan, memperkuat sistem pengawasan internal, dan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa.
Penilaian Daftar Transaksi Harian Belanja Desa (DTHBD) yang buruk dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Keterlambatan Penyampaian Laporan
- Ketidaklengkapan Dokumen
- Kesalahan dalam Pengisian Laporan
- Tidak Sesuainya dengan Standar Akuntansi
- Kurangnya Transparansi dan Akuntabilitas
- Tidak Adanya Bukti Pendukung
- Penggunaan Dana yang Tidak Sesuai
Penilaian buruk oleh Kemenkeu dapat berdampak pada pengurangan alokasi dana desa, peningkatan pengawasan dan kontrol dari pihak yang berwenang, kerugian reputasi desa, dan kesulitan dalam mengakses sumber dana lainnya.
Sekretaris Desa Mojoasem menanggapi hasil penilaian ini dengan legowo, “Ke depan, proses pelaporan keuangan akan terus kami lakukan perbaikan secara bertahap.” Singkatnya. (Hamba Allah).
Red
