Bangkalan, Media Pojok Nasional – Polemik terkait kualitas peningkatan ruas jalan Arosbaya–Campor kembali mencuat setelah sejumlah warga mengeluhkan kondisi jalan yang dinilai tipis dan tidak sesuai standar. Video temuan warga yang menunjukkan lapisan aspal terkelupas dan tidak rata sempat viral di media sosial, hingga memicu reaksi publik.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas PUPR Bangkalan, Rizal, memberikan klarifikasi. Menurutnya, apa yang terlihat di video merupakan bagian dari proses penghamparan Lapis Pondasi Agregat (LPA), bukan lapisan akhir perkerasan jalan.
“Itu kan memang yang menjadi viral. Jadi kegiatan waktu itu penghamparan LPA, titik itu bukan di luar sambungan. Karena kemarin hujan tiga hari berturut-turut, kondisi jadi tidak rata dan terlihat seolah tipis. Tapi semua sudah kami scrap ulang dan koreksi di lapangan,” jelas Rizal.
Ia menegaskan bahwa progres pekerjaan masih berjalan sekitar 50 persen. Pihaknya memastikan kualitas akan tetap sesuai standar teknis:
Tebal LPA: 15–20 cm
Tebal lapisan aspal (AC-WC): 6 cm
Lebar badan jalan: 4 meter (dengan toleransi melebar hingga 4,2–4,3 meter).
“Jadi yang disebut hanya 2 cm itu sebenarnya tidak mewakili keseluruhan konstruksi. Pengukuran resmi tetap dilakukan per 4 meter sesuai aturan teknis,” tambahnya.
Rizal juga menekankan bahwa pekerjaan belum selesai karena masih ada tahap normalisasi drainase, pengecoran bahu jalan, hingga penghamparan lapisan akhir. PUPR Bangkalan menargetkan proyek senilai miliaran rupiah tersebut rampung pada Desember 2025.
“Masih terlalu dini menyimpulkan pekerjaan ini tidak sesuai. Kritik warga kami terima sebagai bahan evaluasi, tapi semua masih dalam proses,” katanya.
Meski demikian, publik masih menanti transparansi lebih detail terkait nilai kontrak, perusahaan pelaksana, serta pengawasan mutu agar tidak terjadi pengurangan volume yang merugikan negara.
(Hanif)
