Gresik,Media Pojok Nasional –
Proyek pembangunan gedung serba guna di Desa Bolo, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, menarik perhatian warga karena anggaran yang tertera di papan proyek hanya Rp 95 juta untuk bangunan seluas 1.000 meter persegi. Angka ini dinilai sangat rendah dan menimbulkan keraguan.
Berdasarkan Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Kabupaten Gresik 2025, biaya membangun gedung sederhana biasanya antara Rp 3,5 juta sampai Rp 4 juta per meter persegi. Artinya, biaya yang seharusnya dikeluarkan mencapai Rp 3,5 miliar, jauh di atas angka Rp 95 juta.
Warga Desa Bolo, Rahman, bahkan berkelakar, “Kalau Rp 95 juta cukup untuk bangun gedung sebesar itu, saya mau pesan tiga buat rumah anak saya.”
Awak media mencoba mengonfirmasi ke Balai Desa Bolo, tapi Kasi Pelayanan mengaku tidak mengetahui detail proyek ini. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan soal transparansi penggunaan dana.
Dana Bantuan Keuangan (BK) Kabupaten adalah uang rakyat, sehingga pengelolaannya harus jelas dan bertanggung jawab. Warga dan LSM setempat meminta Inspektorat, BPK, dan aparat hukum memeriksa proyek ini agar tidak ada penyimpangan.
Jika terbukti ada masalah, ini bukan hanya soal anggaran tapi juga ranah hukum. Transparansi dan akuntabilitas wajib ditegakkan demi kepentingan bersama.
Red.
