Mojokerto, Media Pojok Nasional –
Perangkat Desa Madureso, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, diduga melecehkan profesi wartawan dan mengabaikan kewajiban keterbukaan informasi publik.
Saat dikonfirmasi terkait keterbukaan anggaran, salah satu perangkat desa, Polo Kholik, justru membalas pesan wartawan dengan meme bertuliskan “Sehat, Kuat, Tetap Semangat”— respons yang tak mencerminkan etika pelayanan publik.

Tak berhenti di situ, Sekretaris Desa Madureso juga memberikan jawaban tak masuk akal saat ditanya soal Banner APBDes.
“Kemarin saya konfirmasi ke Pak Kades, katanya masih pesan, Pak,” ucap sekdes Khusairin
Padahal, tahun anggaran sudah memasuki bulan Mei. Banner APBDes adalah bentuk transparansi dasar yang wajib diumumkan kepada masyarakat. Jika hingga kini belum terpasang, publik berhak mempertanyakan apa yang sedang ditutupi.
Sikap meremehkan wartawan dan alasan yang dibuat-buat memperlihatkan adanya indikasi kuat bahwa pemerintah desa tak serius menjalankan prinsip akuntabilitas. Ini bukan sekadar soal komunikasi, tapi soal integritas dan tanggung jawab.
Desa Madureso layak diaudit. Keterlambatan informasi dan pelecehan terhadap fungsi kontrol sosial bisa menjadi pintu masuk praktik penyalahgunaan anggaran.
Red.