Gresik, Media Pojok Nasional –
Menguap, kucuran Dana Desa anggaran 2023 dan 2024 bersumber dari APBN untuk sebuah Desa Sumberwaru, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik sontak menuai gunjingan publik.
Banyak pihak merasa curiga penyaluran Anggaran Dana Desa Sumberwaru sejak Kades Solihin menjabat 1 pereode yang diperiksa Tim Auditor Kabupaten Gresik diduga tidak akuntabel dan kurang teliti dalam mengevaluasi SPJ yang dibuat Kades.
Puluhan hingga ratusan juta rupiah anggaran ketahanan pangan yang dikucurkan oleh Pemerintah pusat melalui Dana Desa diduga jadi sarat korupsi.
Pasalnya, belanja ketahanan pangan menghabiskan anggaran sebesar 20% dari nilai besaran Dana Desa yang diterima oleh Desa Sumberwaru, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik yang harus dibagikan kepada masyarakat, diduga tidak sesuai.
Keterangan yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber, ketahanan pangan hewani yang bersumber dari anggaran Dana Desa 2023 berupa pengadaan mentok beserta kandang senilai Rp. 30.000.000, dituding Fiktif, informasi dilapangan masyarakat Desa Sumberwaru tidak ada yang menerima realisasi program tersebut.
Selain itu, ada kegiatan Bimtek perawatan lebah madu yang diambil dari Dana Desa sebesar Rp. 30.000.000 tidak pernah dirasakan masyarakat, bahkan beberapa warga tidak mengetahui ada program tersebut.
Ketahanan pangan juga Dianggarkan untuk pembangunan irigasi pertanian di dusun Bureng lor sebesar Rp. 100.000.000, ini diduga bermuatan korupsi. yang perlu dipertanyakan volume fisik lapangan dan apakah sesuai spesifikasi (RAB), jangan-jangan ini hanya belanja mark up.
Laporan realisasi penyaluran beberapa pos kegiatan DD diatas sarat permainan yang berpotensi merugikan uang negara. Dan ini harus diusut aparat penegak hukum dan Tim Auditor.
Bahkan dugaan modus rekayasa laporan pertanggung jawaban dengan cara manipulasi nilai transaksi belanja bon faktur seolah-olah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Kepala Desa Sumberwaru, Solihin beberapa kali dihubungi terkait hal ini tidak merespon, bahkan beberapa kali ditemui awak media dikantornya yang bersangkutan tidak ada ditempat. Bersambung.
Red, Tim