Bangkalan, Media Pojok Nasional— Polemik mencuat di Dusun Tanggungan, Desa Bragang, Kecamatan Klampis, Bangkalan, terkait keberadaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPAS) yang menuai penolakan dari warga dan Kepala Desa setempat, Selasa (22/04).
Mediasi yang digelar oleh Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta melibatkan masyarakat dan perangkat desa berlangsung di warung kopi terpencil, memicu kekecewaan karena dianggap tidak layak sebagai tempat diskusi resmi.
Penolakan warga didasari kekhawatiran terhadap dampak lingkungan dan kenyamanan akibat bau menyengat serta lalat yang ditimbulkan.
“Kami sangat keberatan dengan adanya TPAS ini. Sudah mengganggu aktivitas warga dan mencemari lingkungan,” ujar seorang warga.
Keberadaan TPAS juga dinilai mengganggu proses belajar mengajar karena lokasinya yang berdekatan dengan sekolah.
“Kami minta tempat ini segera dipindah. Jangan jadikan Bragang sebagai tempat pembuangan,” tegasnya.
Kepala Desa Bragang Busiri, menyuarakan hal senada. Ia menyayangkan lokasi mediasi yang dianggap tidak representatif. “Seharusnya mediasi dilakukan di tempat yang lebih layak, bukan di warung kecil seperti ini,” ucapnya kecewa.
Busiri juga meminta pemerintah mengevaluasi ulang kebijakan penempatan TPAS dan menyatakan secara tegas penolakannya. “Saya mewakili warga Bragang, dengan tegas menolak keberadaan TPAS di wilayah kami,” tandasnya.
Namun, tidak semua warga menolak. Sebagian mengaku bersedia menerima TPAS dengan catatan bahwa fasilitas itu benar-benar bersifat sementara. “Kalau hanya sementara, mari kita bantu pemerintah. Kita saling bertoleransi,” ungkap seorang warga yang pro-TPAS.
Camat Klampis, Ardi Perdana Putra, menyatakan bahwa mediasi menghasilkan kesepakatan warga, terbukti dari absensi yang telah ditandatangani. “Mayoritas warga yang hadir menyatakan setuju,” ungkapnya.
Kepala DLH Bangkalan, Anang Yulianto, berharap persoalan ini segera menemukan titik terang. “Kami akan terus berkomunikasi dan mencari solusi terbaik bersama warga yang terdampak,” tuturnya. (Hanif)