Peduli Keselamatan Wawan Tokoh Arosbaya Bangkalan Adakan Zebra Cross di Jalan Raya Depan Dua Masjid

Bangkalan, Media Pojok Nasional — Menjaga keselamatan diri sendiri maupun orang sekitar merupakan tugas dan tanggungjawab bersama, khususnya di akses lalu lintas jalan umum, kini terlihat kepedulian itu dilakukan oleh tokoh Desa Arosbaya, dirinya dengan melibatkan pejabat Muspika kini mengadakan pelaksanaan zebra cross didepan dua fasilitas umum keagamaan.

Berdasarkan hasil dari kordinasi bersama para pejabat Muspika Arosbaya, demi menekan angka kecelakaan lalu lintas Achmad Susilowanto Kepala Desa Arosbaya rela merogoh kantong pribadinya untuk mengadakan rambu-rambu untuk pengguna jalan berupa zebra cross yang bermanfaat dalam menciptakan titik-titik penyebrangan yang aman bagi pejalan kaki ditengah arus lalu lintas kendaraan bermotor.

Ditandai dengan garis warna putih dan hitan yang mencolok, zebra cross membuat pejalan kaki lebih mudah dikenali oleh pemgemudi, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya tabrakan.

Dalam pengakuannya Wawan menyatakan bermula dari pengamatan atas potensi terjadinya laka lantas yang dimungkinkan terjadi antara pejalan kaki yang hendak menyebrang dari lokasi parkir kendaraan menuju masjid dengan para pengemudi yang kian hari kian padat hal tersebut diantaranya yang melatar belakangi diadakannya rambu-rambu lalu lintas berupa zebra cross didepan masjid Arosbaya dan masjid Lebak.

“Ini merupakan wujud iktikat baik kami selaku Kepala Desa Arosbaya untuk memberikan rambu-rambu lalu lintas zebra cross untuk pelayanan umum ataupun kegiatan masyarakat seperti di depan Masjid Jamik Arosbaya, dan Masjid Lebak Arosbaya,” terangnya pada media ini. Rabu (17/07) siang disela pelaksanaannya.

Sebab menurutnya letak parkir masjid terkait berlokasi disebrang jalan maka Kades Arosbaya, Muspika Arosbaya beserta para tokoh masyarakat sepakat menyukseskan pelaksanaan kegiatan pemasangan zebra cross tersebut demi menekan angka laka lantas yang selalu berpotensi terjadi.

Namun demikian Kades Arosbaya enggan memerinci besaran biaya yang telah dikeluarkannya dari kantong pribadinya tersebut demi tidak mengundang rasa riyak atas penilaian orang lain.
(Hanif)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *