Pasukan Mojongapit Menjaga Api Dzikir Gus Miek

Jombang, Media Pojok Nasional –
Suara dzikir menggema setiap Sabtu malam di Desa Mojongapit. Bukan di masjid besar, bukan pula di aula desa, tapi dari rumah ke rumah warga yang bergiliran menjadi tuan rumah. Sebuah tradisi yang sudah berjalan lama, tapi terus dijaga: Majelis Dzikirul Ghofilin Moloekatan Gus Miek.

Malam ini, sabtu (31/5/2025) giliran rumah Kepala Desa Mojongapit, M. Iskandar Arif, yang ditempati. Ia tak sekadar hadir, tapi menjadi tuan rumah sekaligus mendukung kegiatan, Bagi Iskandar, ini bukan formalitas, melainkan cara konkret menjaga suasana guyub di tengah warga.

“Biar rukun dengan dzikir,” ujarnya singkat, sebelum ikut larut dalam lantunan wirid bersama puluhan jamaah.

Majelis dzikir ini rutin digelar setiap Sabtu malam. Pesertanya tak hanya warga Mojongapit, tapi juga datang dari luar desa, termasuk pengurus Moelokatan tingkat kabupaten. Tempatnya berpindah-pindah, tapi semangatnya tetap: menghidupkan dzikir di tengah masyarakat.

Tak ada panggung. Tak ada pengeras suara besar. Yang ada hanyalah lantunan dzikir, kesederhanaan, dan satu hal yang penting, kebersamaan.

Dzikir ini bukan hanya soal ibadah, tapi juga cara menjaga silaturahmi. Warga saling kenal, saling kunjung, dan saling doa. Di tengah desa yang sibuk dengan urusan harian, majelis ini jadi titik jeda, sejenak berhenti, mengingat kembali tujuan hidup.

Nama Gus Miek jadi inspirasi. Sosok ulama kharismatik asal Jombang ini dikenal dengan dakwahnya yang membumi, merangkul semua kalangan, termasuk para “ghofilin”, mereka yang lalai, yang butuh diingatkan.

“Pasukan Mojongapit”, begitu julukan untuk jamaah tetap majelis ini. Mereka datang tak diminta, pulang tanpa pamrih. Tapi setiap pekan, mereka konsisten membawa dzikir ke rumah-rumah, menjaga api spiritual tetap menyala di tengah masyarakat. (hamba Allah).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *