Bangkalan, Media Pojok Nasional — Paska peristiwa ambruknya bangunan kontainer PHE WMO atau Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore yang menimpa dua perahu yang memuat enam belas orang beberapa waktu yang lalu tepatnya pada tanggal (10/06) kemarin kini warga pesisir Kecamatan Sepulu enggan konsumsi ikan laut.
Mengenang peristiwa itu Achmad Choliq Noor Ketua Gerakan Masyarakat Pesisir mengaku prihatin dan menyampaikan rasa duka laranya pada semua korban serta mengucapkan bela sungkawa pada pihak keluarga yang ditinggalkan atas tragedi yang merenggut belasan jiwa tersebut.
“Walau belasan korban yang tertimpa bangunan kontainer yang telah usang milik PHE WMO itu bukan warga Kecamatan Sepulu yakni warga yang berasal dari Kebupaten Gresik namun kami tetap merasa prihatin atas tragedi tersebut semoga tragedi itu merupakan yang terakhir dan tidak ada peristiwa kecalakaan serupa,” ujar Choliq yang juga merupakan warga pesisir Sepulu bernada haru.
Akibat dari peristiwa nahas itu berdar vidio penemuan salahsatu mayat yang dievakuasi ditemukan mengambang di wilayah bangunan kontainer yang telah ambruk serta sontak membuat warga sekitar kata Choliq enggan mengkonsumsi ikan tangkapan para nelayan.
Merespon peristiwa itu media ini dalam upaya mengkonfirmasi pihak PHE WMO untuk mengetahui apa saja langkahnya yang telah dan akan dilakukan dalam menangani dampak peristiwa nahas kecelakaan akibat kejatuhan bangunan kontainer bangunan usang milik PHE WMO tersebut.
(Anam)