Sidoarjo, Media Pojok Nasional –
Dugaan praktik jual-beli jabatan perangkat desa di Kabupaten Sidoarjo akhirnya meledak ke permukaan. Operasi Tangkap Tangan (OTT) menyasar dua kepala desa aktif dan satu mantan kades, masing-masing Kades MA dan Kades SN dan mantan Kades SY, Ketiganya disebut terlibat dalam proses rekrutmen perangkat desa di wilayah Kecamatan Tulangan yang saat ini berlangsung di sepuluh desa.
Meski sistem seleksi menggunakan teknologi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Timur, dugaan manipulasi justru terjadi di bawah permukaan. Skemanya klasik: peserta membayar lewat perantara untuk “mengamankan kursi”. Perantara ini menjadi penghubung antara calon perangkat dan oknum kepala desa atau panitia lokal. Uang berpindah tangan, jabatan dipastikan, sistem dikangkangi.
Sumber internal menyebut peran broker makin dominan sejak sistem terbuka diterapkan. Bukannya bersih, peluang rekayasa justru makin rapi. Jalur belakang hidup kembali, titipan bermunculan, dan praktik lama dengan wajah baru mengulang siklus busuk yang sama.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada rilis resmi dari Polresta Sidoarjo. Namun, dugaan terus berkembang, termasuk kemungkinan adanya keterlibatan aktor lain yang selama ini bersembunyi di balik proses seleksi yang disebut-sebut transparan.
Media ini akan menyampaikan informasi lanjutan dan perkembangan terbaru pada edisi berikutnya. (hamba Allah).
