Surabaya, Media Pojok Nasional, -Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Timur resmi ditutup hari ini di Hotel Area Central Surabaya. Acara yang berlangsung selama dua hari, 24-25 Mei 2025, mengangkat tema “Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid,” berhasil menghasilkan sejumlah rekomendasi penting untuk kemajuan masjid di Jawa Timur.
Muswil yang dihadiri oleh perwakilan dari berbagai masjid di seluruh Jawa Timur ini dibuka dengan sambutan hangat dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar parawansa yang menekankan pentingnya peran masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan. Beliau juga menyampaikan harapan agar Muswil ini dapat menghasilkan program-program konkret untuk meningkatkan peran masjid dalam pembangunan daerah.
Salah satu poin penting yang dibahas dalam Muswil adalah strategi memakmurkan masjid secara menyeluruh. Diskusi fokus pada peningkatan kualitas program keagamaan, pengembangan ekonomi pesantren dan masjid, serta optimalisasi peran masjid dalam pemberdayaan masyarakat. Peserta Muswil juga membahas pentingnya memanfaatkan teknologi informasi untuk menjangkau jamaah yang lebih luas dan meningkatkan pengelolaan masjid yang lebih efektif dan transparan.
Selain itu, Muswil juga membahas bagaimana masjid dapat dimakmurkan oleh masyarakat. Diskusi mencakup pentingnya meningkatkan partisipasi aktif jamaah dalam kegiatan masjid, mendorong wakaf produktif, serta menciptakan lingkungan masjid yang ramah dan inklusif bagi semua kalangan. Para peserta juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan dan keindahan masjid sebagai bentuk penghormatan kepada tempat ibadah.
Muswil VIII DMI Jawa Timur ditutup dengan doa dan harapan agar masjid-masjid di Jawa Timur dapat semakin berperan aktif dalam pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan dalam Muswil ini akan segera ditindaklanjuti oleh pengurus DMI Jawa Timur untuk diimplementasikan di seluruh masjid di wilayah Jawa Timur.
Rekomendasi Utama Muswil VIII DMI Jawa Timur
- Peningkatan kualitas program keagamaan di masjid.
- Pengembangan ekonomi pesantren dan masjid melalui program-program pemberdayaan ekonomi umat.
- Optimalisasi peran masjid dalam pemberdayaan masyarakat, termasuk pendidikan, kesehatan, dan sosial.
- Pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan pengelolaan masjid dan jangkauan jamaah.
- Peningkatan partisipasi aktif jamaah dalam kegiatan masjid.
- Penggalangan wakaf produktif untuk mendukung kegiatan masjid.
- Penciptaan lingkungan masjid yang ramah dan inklusif.
- Peningkatan kebersihan dan keindahan masjid.(MS)
