MOU Dengan Komunitas Wartawan Di Gresik, Sejumlah Aktivis Jatim Geram

Gresik, Media Pojok Nasional – Tujuan Negara memberikan anggaran adalah untuk membangun dan mengembangkan desa tertinggal supaya masyarakat kecil bisa merasakan kebahagiaan karena banyak masyarakat berkata ” Indonesia merdeka tapi rakyat sengsara ”

Namun tujuan pemerintah yang ingin mewujudkan pemerintahan adil makmur bagi seluruh rakyat Indonesia dikotori dengan ulah oknum-oknum yang suka menggerogoti uang Negara yang tergabung dalam suatu komunitas baik itu opd ataupun wartawan.

Hal ini tergambar dari bentuk kerjasama yang ditawarkan oleh dua komunitas wartawan di Jawa Timur dengan dalih memberi rasa nyaman kepada kepala desa yang ada di Gresik dengan catatan ” kalau sudah bekerja sama dengan KWG dan PWI tidak ada lagi pemberitaan miring terkait kinerja kepala Desa ” hebat iya KWG sama PWI meng backup pemerintahan Di Gresik terasa kaya pendekar preman.

Dengan tawaran-tawaran yang diberikan oleh KWG dan PWI menunjukkan bahwa 2 komunitas wartawan tersebut sudah mencoreng dan melukai Marwa jurnalis, dan saya akan membelenggu tangan wartawan itu sendiri agar tidak bisa menyorot dan mengangkat berita pemerintahan yang korupsi atau pun yang menyimpang

Dengan dalih kerjasama terbukti mereka mengotori citra wartawan, komunitas wartawan yang tergabung dalam kwg dan PWI dengan meminta anggaran Kepada Desa dengan nominal cukup fantastis 10 juta pertahun dan itupun tercatat di apbdes desa

Hanif Sanjaya salah satu Lembaga LP KPK dan Media independen mengecam keras atas adanya kerjasama antara wartawan dengan pemerintahan baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dan pemerintah Desa

Kepada wartawan Hanif Sanjaya menegaskan bahwasanya siapapun wartawan yang sudah menjalin kerjasama dengan pemerintahan maka sama juga dia memasang Belenggu di tangan dia sendiri

” saya mengecam keras dengan adanya kerjasama antara wartawan dengan pemerintahan, sebab dengan terjalin kerjasama tersebut wartawan tidak bisa menulis ataupun mengangkat berita jelek terkait pemerintah dan itu juga sama saja wartawan memasang Belenggu di lengan mereka sendiri ” ungkap Hanif Sanjaya dengan nada geram dan keras pada minggu, (21/7/24).
Bersambung. ( BODENG )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *