Bangkalan, Media Pojok Nasional — Berangkat dari rasa cinta kita kepada guru tetap terjaga Maskur Hasyim ketua Ikatan Alumni Al Ibrohimy menyatakan Reuni ini bukan hanya temu kangen, ini adalah pengingat.
Dulu dirinya mengatakan datang ke Al Ibrohimy sebagai anak-anak yang tidak tahu apa-apa. Di tempat inilah, di tangan para guru dirinya mengaku tumbuh menjadi insan yang lebih bermakna.
Bagi Maskur Mereka bukan sekadar pengajar, mereka adalah pembimbing, orang tua, dan cahaya dalam perjalanan. Maka dirinya mengajak agar jadikan reuni ini sebagai bukti cinta kepada mereka. Bukan hanya dengan mengenang, tetapi dengan terus menjaga nilai-nilai yang mereka ajarkan.
Silaturahmi bagi Maskur bukan hanya tentang berbagi cerita lama. Ini adalah tentang membangun kembali jejaring. Pendidikan, bisnis, sosial semua bisa menjadi lebih kuat jika tetap bisa bersilaturahmi.
Dalam mimen itu kata Maskur ada sahabat lama yang bisa menjadi mitra usaha, ada teman yang membuka jalan bagi kesempatan baru, ada orang-orang yang membawa inspirasi besar bagi hidup kita.
“Jangan biarkan reuni ini berlalu tanpa makna. Temukan kembali ikatan itu. Manfaatkan pertemuan ini. Karena silaturahmi selalu membawa berkah dan rezeki. Saat ini di bangku-bangku yang dulu kita tempati, ada adik-adik kita yang tengah menjalani perjalanan mereka. Mereka melihat kita. Mereka butuh inspirasi. Mereka ingin tahu seperti apa alumni Al Ibrohimy itu,” kata Maskur dalam ajakannya.
Dirinya juga mengajak untuk menunjukkan bahwa pihaknya adalah generasi yang kuat, yang tidak melupakan almamaternya, yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai yang telah diajarkan.
“Mari kita jaga nama baik al Ibrohimy kita, agar mereka tahu bahwa mereka sedang menempuh jalan yang akan membawa mereka pada masa depan yang cerah. Reuni ini bukan sekadar temu kangen. Ini adalah momen untuk saling menguatkan, berbagi manfaat, dan memperkuat rumah besar kita Al Ibrohimy. Ini adalah Haul dan Reuni Ikatan Al Ibrohimy ke-13. 13 tahun telah berlal dan selama itu, kita telah kehilangan begitu banyak sosok yang berjasa dalam hidup kita. KH. Bahri Asyiq, sang pendiri Yayasan Pendidikan Islam Al Ibrohimy. KH. Fani Rosidi Asiz. KH. Muhlis Bahri. KH. Mas’udi Rifai,” kata Maskur menyampaikan keterangannya.
Juga guru-guru tercinta Bapak Rosul Ismail, Bapak Mas’udi, Bapak Alwi, Bapak Anwar Sholihin, Bapak Arif Subandi, Bapak Arifin, Bapak Sukartono, Ibu Sulis, Ibu Muhim, Ustadz Masduqifadli, Bapak Sanwani, Bapak Zainal Abidin, Ibu Siti Mas’udah, Bapak Toha, Bapak Abd Salam, Ust Anwaruddin, Bapak Sudarmanto Dan tentu saja, KH. Walid Sjarani, yang baru 113 hari berlalu telah meninggalkan para alumni semua.
“Semoga Allah SWT merahmati mereka semua, mengampuni dosa-dosanya, dan melapangkan tempat mereka di sisi-Nya. Maka mari kita lanjutkan perjuangan mereka. Mari kita tetap berusaha menjalin silaturahmi dan memperkuat kekompakan. Karena semakin erat Ikatan kita, semakin kuat kita semua,” kata Maskur Hasyim Ketua Ikatan Alumni Al Ibrahimy. (Anam)