Gresik, Media Pojok Nasional –
Masjid Nurul Islam Segoro Madu, yang terletak di Desa Segoromadu, Kecamatan Kebomas, Gresik, bukan sekadar tempat ibadah, melainkan saksi bisu sebuah perjuangan dan kepedulian seorang pemimpin terhadap umat.
Masjid ini adalah salah satu dari 999 masjid yang dibangun melalui Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila di era kepemimpinan Presiden Soeharto. Program pembangunan 1000 masjid ini dimulai pada tahun 1980-an sebagai bentuk kepedulian Soeharto terhadap umat Islam di Indonesia. Melalui yayasan yang ia dirikan, Soeharto bertekad menyediakan sarana ibadah yang layak bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan.
Dalam setiap batu yang tertanam, dalam setiap lantunan doa yang terucap, terselip harapan dan pengabdian seorang pemimpin yang ingin meninggalkan warisan keagamaan yang abadi.
Salah satu ciri khas masjid ini adalah desainnya yang tanpa tiang tengah. Hal ini mencerminkan filosofi luasnya ruang untuk beribadah, tanpa hambatan, tanpa sekat. Sebuah simbol bahwa rumah Allah harus menjadi tempat yang nyaman, lapang, dan terbuka bagi siapa saja yang hendak bersujud kepada-Nya.
Meski zaman terus bergulir, Masjid Nurul Islam Segoro Madu tetap terawat, dijaga dengan sepenuh hati oleh masyarakat sekitar. Setiap hari, adzan berkumandang, shalat berjamaah terus berlangsung, dan doa-doa para jamaah naik ke langit, mengirimkan pahala yang terus mengalir bagi sang pemimpin yang telah lama tiada.
“Masjid ini bukan hanya warisan sejarah, tapi juga warisan iman,” tutur seorang warga setempat dengan mata berbinar. “Kami merasa bangga dan berterima kasih, karena hingga kini masjid ini tetap menjadi tempat kami bersujud dan menemukan ketenangan batin.”
Kini, Masjid Nurul Islam Segoro Madu tetap menjadi pelita bagi mereka yang mencari cahaya. Sebuah bukti bahwa amal jariyah tak akan pernah padam, dan bahwa doa-doa yang tulus akan selalu menemani perjalanan seorang pemimpin yang telah berpulang. Sebagaimana namanya, Nurul Islam—cahaya Islam—akan terus bersinar dari tempat ini, menerangi hati dan langkah umat hingga akhir zaman. (hamba Allah).