Margomulyo Terkunci: Sistem Transportasi Surabaya Barat Bangkrut Total

Surabaya,Media Pojok Nasional –
Jalan Margomulyo, Surabaya Barat. Sekilas tampak seperti jalur industri. Nyatanya? Ladang penderitaan. Jalur ini, yang menghubungkan pusat logistik dan kawasan industri Tandes, telah berubah menjadi simbol kehancuran sistem transportasi kota Surabaya.

Hampir setiap hari, kemacetan parah mengunci seluruh ruas. Ribuan kendaraan, dari mobil pribadi, motor pekerja pabrik, hingga truk-truk raksasa bermuatan kontainer, terjebak dalam antrian panjang, lambat, dan tak masuk akal. Waktu habis. Emosi hancur. Produksi terganggu. Tapi tak ada satu pun pejabat yang bicara, apalagi bertindak.

Kamis, (24/4/2025) antrean kendaraan menjulur lebih dari lima kilometer sejak pukul 05.30 WIB. Flyover Tandes macet total, jalan arteri macet, jalan tikus pun sudah jenuh. Tidak ada jalur alternatif. Tidak ada pengaturan lalu lintas. Tidak ada solusi. Yang ada hanya pembiaran yang sistematis.

“Macet bukan lagi keluhan, tapi sudah jadi rutinitas menyiksa. Ini seperti azab harian,” kata seorang pengendara motor yang memilih menepi karena kelelahan.

Truk-truk logistik melenggang semaunya, melanggar jam operasional, melintasi jalan sempit dengan muatan di atas batas aman. Tidak ada razia. Tidak ada pengawasan. Pemerintah kota memilih diam. Dinas Perhubungan tak punya nyali. Jalan ini milik korporasi besar—warga hanya jadi korban yang tak dihitung.

Tidak ada sistem manajemen lalu lintas. Tidak ada solusi jangka panjang. Tidak ada keseriusan membangun transportasi publik atau jalan alternatif. Wacana ring road hanya jadi teks usang di dokumen rencana yang tak pernah direalisasi.

Margomulyo adalah bukti: kota ini tumbuh liar, tanpa perencanaan. Rakyat dibebani kesalahan negara. Dan yang paling menyakitkan—semua ini dianggap biasa. (hamba Allah).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *