Surabaya,Media Pojok Nasional.- Bisnis esek-esek berkedok sebagai terapi kesehatan makin menjamur di kawasan Surabaya Selatan Ini. Dugaan tempat prostitusi berkedok terapi kesehatan, We Can massage yang berlokasi di ruko HR Muhammad square blok D nomer 17-18 Kecamatan Dukuh Pakis, Kota Surabaya, belum tersentuh oleh pihak aparat kepolisian dan pemerintah kota Surabaya. Sabtu,(5/7/2025)
Pasalnya, rumah We Can massage itu diduga tidak memiliki ijin esek-esek dalam menyediakan wanita-wanita penghibur yang terindikasi protitusi terselubung sengaja dan memang di sediakan untuk melayani para lelaki hidung belang. Namun anehnya pihak Aparat Penegak Hukum (APH) belum menindak alias belum menyentuh dan terkesan adanya pembiaran
Berdasarkan informasi yang didapat dari seseorang yang pernah menggunakan jasa pelacuran di tempat tersebut menceritakan pengalamannya ketika dia berkencan dengan wanita terapis di We Can massage.
Dalam ceritanya yang disampaikan kepada media ini ia mengatakan selain melayani pijat, We Can Massage itu juga melayani esek-esek atau yang disebut wanita penghibur dengan tarif bervariasi.
“Sebelum dilayani seorang wanita terapis, lebih dulu ditemui Resepsionis untuk bernegosiasi harganya.” Kata sumber yang enggan disebutkan namanya.
Di Resepsionis yang di jaga oleh seorang wanita dan disana saya ditanya sebelum memilih wanita dan mendapat kamar. Lebih dulu, kita ada kesepakatan harga.
“Begitu ada kesepakatan harga, lalu kita bebas memilih terapisnya yang sudah disediakan, termasuk kamarnya.” Jelasnya
Menurutnya, We Can massage selain menyediakan pijat, Juga diduga menyediakan tempat esek-esek, dimana wanita ini dapat menghibur lelaki hidung belang dengan puas sesuai tarif yang disepakati.
“Tarif yang di canangkan, 1 jam pijat sebesar Rp 225 ribu dan kalau 90 menit tarifnya 275 ribu. Jika gunakan plus-plusnya sekitar Rp 300 ribu, tergantung persetujuan wanita penghiburnya.” Ujar Sumber.
Sementara itu, Diva selaku yang dipercaya di WE CAN massage ini,terapis di sini berjumlah 11 dan semua berasal dari Solo Jawa Tengah.
“Semua dari Solo Mas, ada 11 kebetulan yang 1 lagi off, untuk pemiliknya masih di Solo karena berprofesi sebagai Dokter ” ujar Diva
“Untuk surat saya ada SSPD yang kita bayar tiap bulan,bulan kemaren kita bayar 550 ribu,” Tambahnya
Diketahui We Can Massage atau hiburan panti pijat ini baru beroperasi sejak tahun ini sekitar 2023 sampai saat ini, dengan menyediakan wanita penghibur yang terindikasi di backUp oleh wartawan.
Dengan adanya tempat prostitusi yang diduga ilegal ini, Pemerintah kota Surabaya, dan pihak kepolisian diminta segera menindak lanjuti supaya tidak ada lagi lelaki hidung belang se enaknya jajan di lokasi We Can massage.
Perjuangan Bu Risma saat menjadi Wali Kota Surabaya harus di Apresiasi, dengan menjaga Kota ini terhindar dari kebebasan Bisnis Prostitusi.( Tim )