Malam Songo: 425 Pasangan di Tuban Menikah dalam Keberkahan

Tuban, Media Pojok Nasional –Malam Songo: 425 Pasangan di Tuban Menikah dalam KeberkahanTuban – Malam Songo kembali menjadi momen sakral bagi ratusan pasangan di Tuban. Tahun ini, sebanyak 425 pasangan menikah serentak di malam ke-29 Ramadan yang diyakini penuh berkah.Berdasarkan data KUA, jumlah pasangan yang menikah di setiap kecamatan adalah: Palang (47), Widang (46), Parengan (36), Tuban (21), Plumpang (27), Jenu (13), Merakurak (16), Tambakboyo (6), Kenduruan (8), Soko (18), Grabagan (12), Jatirogo (11), Senori (5), Montong (11), Singgahan (10), Bangilan (12), Kerek (8), dan Tenggel (20). Beberapa kecamatan masih belum terkonfirmasi datanya.Menikah di Malam Songo diyakini membawa keberkahan dan kelanggengan. Banyak orang tua menyarankan anak-anaknya menikah di malam ini karena doa-doa lebih mustajab. Selain itu, menikah menjelang Idul Fitri memungkinkan keluarga besar yang mudik untuk turut serta dalam perayaan, menjadikannya lebih berkesan.Meski zaman berubah, Malam Songo tetap menjadi pilihan utama bagi banyak pasangan. Namun, tingginya permintaan membuat jadwal akad harus diatur ketat agar semua pasangan dapat dilayani dengan baik.Fenomena ini membuktikan bahwa kearifan lokal tetap hidup di tengah modernisasi. Malam penuh berkah ini terus menjadi saksi bagi ratusan pasangan yang memulai perjalanan baru dalam hidup mereka. (hamba Allah).


Malam Songo kembali menjadi momen sakral bagi ratusan pasangan di Tuban. Tahun ini, sebanyak 425 pasangan menikah serentak di malam ke-29 Ramadan yang diyakini penuh berkah.

Berdasarkan data KUA, jumlah pasangan yang menikah di setiap kecamatan adalah: Palang (47), Widang (46), Parengan (36), Tuban (21), Plumpang (27), Jenu (13), Merakurak (16), Tambakboyo (6), Kenduruan (8), Soko (18), Grabagan (12), Jatirogo (11), Senori (5), Montong (11), Singgahan (10), Bangilan (12), Kerek (8), dan Tenggel (20). Beberapa kecamatan masih belum terkonfirmasi datanya.

Menikah di Malam Songo diyakini membawa keberkahan dan kelanggengan. Banyak orang tua menyarankan anak-anaknya menikah di malam ini karena doa-doa lebih mustajab. Selain itu, menikah menjelang Idul Fitri memungkinkan keluarga besar yang mudik untuk turut serta dalam perayaan, menjadikannya lebih berkesan.

Meski zaman berubah, Malam Songo tetap menjadi pilihan utama bagi banyak pasangan. Namun, tingginya permintaan membuat jadwal akad harus diatur ketat agar semua pasangan dapat dilayani dengan baik.

Fenomena ini membuktikan bahwa kearifan lokal tetap hidup di tengah modernisasi. Malam penuh berkah ini terus menjadi saksi bagi ratusan pasangan yang memulai perjalanan baru dalam hidup mereka. (hamba Allah).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *