Surabaya, Media Pojok Nasional – Lurah Sumber rejo Kecamatan Pakal kotamadya Surabaya menindaklanjuti program kampung Madani dengan cara menyerahkan donasi dari beberapa toko masyarakat Kelurahan Sumber rejo dengan mengunjungi satu warga yang tercatat sebagai gamis dan kondisi fisik di lingkungan RT 3 RW 2 sumber rejo Kecamatan Pakal Surabaya.
Rois Yunianto,S.Sos.M.Si. Lurah Sumber rejo selalu blusukan mencari data gamis yang memang seharusnya perlu dibantu dan mendekati beberapa tokoh masyarakat agar juga peduli dengan masyarakat sekitarnya. Seringkali Lurah memberikan berupa sembako untuk gamis (sebutan warga miskin) dari E paket beliau untuk di distribusikan kewarga. Harapannya dengan cara ini bisa mengentas kemiskinan di wilayahnya, ucapnya.
Berbagai inovasi dan terobosan dilakukan wali kota Surabaya Eri Cahyadi dalam mengentas kemiskinan di Kota Surabaya. Terbaru, ia menciptakan terobosan dengan membentuk kampung Madani di setiap Kelurahan Surabaya. Bahkan, ke depan ini akan dikoneksikan dengan kementerian Agama (Kemenag).
Dalam rangka mewujudkan terobosan baru itu, wali kota Eri Cahyadi sudah bertemu dan diskusi dengan sejumlah pihak, mulai dari (Kemenag) Kota Surabaya, Badan amil zakat nasional (Baznas) Surabaya, lembaga amil zakat(Laz) Surabaya, dan juga para ketua takmir masjid Se-Kota Surabaya, saat bertemu mereka, wali kota Eri Cahyadi menyampaikan rencananya membentuk kampung Madani yang juga akan bergerak menjadi kampung zakat.
Lurah Sumber rejo Kecamatan Pakal Surabaya Rois yunianto,S.Sos.M.Si. saat memberikan bantuan untuk masyarakat yang kurang mampu menurutnya, saat ini Pemkot Surabaya bersama sejumlah pihak sedang melakukan penyatuan data terhadap warga miskin di kota pahlawan. Bahkan saat ini juga sedang disusun prosedur dan cara kerjanya.
Pada dasarnya, kampung madani adalah implementasi tujuan sustainable development Goals(SDGS tujuan pembangunan berkelanjutan) yang bergerak dalam empat pilar utama. yaitu sosial ekonomi, lingkungan, tata kelola dan hukum.
“Kalau orang Jawa bilang adalah kampung yang sejahtera, aman, dan bahagia, jadi konsepnya mereka bisa bergerak sendiri dari semua awalnya tidak ada yang miskin, tidak ada yang tidak makan, tidak ada sunting, serta yang kaya bisa membantu yang lemah. Hidup ini indah kalau sudah bisa seperti itu,” jelasnya.
Yang paling penting lagi, kampung Madani itu juga akan menjadi kampung zakat, “jadi, uangnya akan menjadi satu, sehingga nantinya keluarga A disentuh pakai dana ini, Lalu keluarga B disentuh pakai dana ini, pemerintah menyentuhnya pakai ini. karena ketika kita diberi pekerjaan atau kita berdayakan, si S ini tidak langsung bisa menghasilkan uang untuk makan sehari hari itu juga, sehingga butuh bantuan agar dia tidak lapar dan sekolahnya tidak putus setelah itu kita berharap dia sudah bisa mandiri dari sisi ekonomi ujarnya” ungkapnya.
Lurah Rois yunianto memandang, selama ini masih ada warga miskin, gizi buruk, dan bayi sunting, dalam sebuah kampung yang justru di tempat itu terdapat Muzakki, hal tersebut diyakininya tidak akan terjadi ketika zakat yang dikeluarkan Muzakki, itu disampaikan kepada warga sekitar, “seharusnya zakat infaq dan shodaqoh itu diberikan kepada yang terdekat dulu, setelah saudara berarti ke tetangga,” ujarnya.
“Tupoksi kami juga berupaya menjadikan orang yang awalnya menerima zakat tapi kemudian bisa menjadi orang yang memberikan zakat makanya kami siap mendukung program pak wali Ini,” kata Rois Yunianto.
Seperti baru-baru ini yang sudah kita lakukan menjenguk keluarga miskin dan ke keterbelakang (kondisi fisik), dia sehari-harinya tidak ada yang bekerja bahkan untuk makan sehari-hari susah kita ke situ memberi santunan berupa sembako dan bagi anaknya yang keterbelakangan (kondisi fisik) kita akan bekerja sama bersama Puskesmas Benowo yang di pimpin oleh Dr joushuansah untuk mengecek anaknya yang sakit terbelakangan (kondisi fisik) tersebut, kami juga akan berusaha mengusulkan gerobak ke Baznas dipergunakan dagang. Pungkasnya.(MSH / N LAILA)