Nganjuk, Media Pojok Nasional –
Kritik keras terhadap program pendidikan gratis di Jawa Timur kembali mencuat. Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Aspirasi dan Advokasi Masyarakat (FAAM) DPC Nganjuk, Achmad Ulinuha, menyatakan bahwa pendidikan gratis yang dijanjikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur hanyalah slogan kosong tanpa realisasi nyata.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Ulinuha secara terbuka menantang Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, untuk turun langsung ke Kabupaten Nganjuk. Ia menegaskan praktik pungutan di sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri masih berlangsung secara terang-terangan.
“Kalau memang berani, saya undang Pak Kadis Pendidikan Jawa Timur datang ke Nganjuk. Lihat sendiri bagaimana banyak pungutan terjadi di sekolah-sekolah SMA dan SMK,” ucap Ulinuha dalam pernyataannya.
Ulinuha juga menanggapi langsung pernyataan Aries Agung Paewai yang sebelumnya menegaskan tidak ada pungutan di seluruh SMA dan SMK negeri di Jawa Timur. Ia menyebut pernyataan itu menyesatkan dan tidak sesuai dengan fakta lapangan.
“Untuk Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur yang menyatakan tidak ada pungutan di SMAN dan SMKN se-Jawa Timur, kalau ingin tahu datang ke Nganjuk, ketemu dengan saya. Nanti saya tunjukkan bahwa itu gedabrus, hoax itu. Jangan hanya percaya laporan bawahan. Datang langsung, nanti saya tunjukkan,” tegasnya.
Ucapan Ulinuha memperlihatkan jurang lebar antara klaim pemerintah provinsi dengan kondisi riil di lapangan. Polemik ini sekaligus memperkuat sorotan publik bahwa janji pendidikan gratis di Jawa Timur tidak pernah benar-benar dirasakan masyarakat. (hamba Allah).