Surabaya, Media Pojok Nasional – Sebuah peristiwa penuh haru dan keteguhan hati terjadi di KUA Kecamatan Pakal, Surabaya. Pernikahan yang seharusnya menjadi momen bahagia bagi pasangan Muhammad Yusuf Khoirun Safi’in dan Fitri Indah Lesmana justru diawali dengan ujian berat. Calon pengantin pria mengalami kecelakaan tunggal saat mengendarai sepeda motor, yang menyebabkan dirinya tidak sadarkan diri (koma) dan harus dirawat intensif di RSI Darul Syifa.

Namun, di tengah cobaan tersebut, keluarga besar kedua mempelai tetap bertekad untuk melangsungkan akad nikah sesuai dengan rencana. Dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk agama dan hukum, akad nikah tetap digelar di kediaman mempelai wanita yang berlokasi di Sumberejo RT 02 RW 02, Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Pakal, Surabaya.
Karena kondisi Muhammad Yusuf Khoirun Safi’in yang masih terbaring di rumah sakit, pihak keluarga menunjuk saudara kandungnya, Sumanan, untuk menjadi wali yang mewakilinya dalam akad nikah. Prosesi sakral ini dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Pakal, KH Moenawar Kholil, S.Ag., serta disaksikan oleh Wakil KUA Ustadz Fahri Hamzah, Mudin Sumberejo, dan dua saksi lainnya, yakni H. Minum Latif anggota DPRD kota serta Imam Suradi.

Suasana haru menyelimuti prosesi pernikahan tersebut. Meskipun mempelai pria tidak dapat hadir secara fisik, cinta dan keikhlasan tetap menjadi fondasi utama dalam perjalanan rumah tangga mereka. Fitri Indah Lesmana, dengan penuh ketabahan, menerima kondisi yang sedang dialami oleh suaminya dan berharap agar Yusuf segera diberikan kesembuhan. Air mata tak terbendung ketika ijab kabul diucapkan oleh wali yang mewakili Yusuf, disaksikan oleh keluarga dan tamu yang hadir dengan doa dan harapan yang mengiringi.
“Kami semua berdoa agar Yusuf segera pulih dan dapat berkumpul bersama istrinya. Ini adalah ujian yang berat, tetapi kami yakin Allah akan memberikan kemudahan di balik kesulitan ini,” ujar salah satu kerabat dari pihak keluarga mempelai pria.
KH Moenawar Kholil, S.Ag., yang memimpin prosesi akad nikah juga menyampaikan harapannya agar pasangan ini tetap kuat menghadapi cobaan. “Pernikahan adalah ikatan suci yang harus dijaga dengan sabar dan penuh keikhlasan. Semoga pernikahan ini membawa keberkahan dan kebahagiaan bagi kedua mempelai,” ungkapnya.
Kebahagiaan terasa begitu nyata meskipun pernikahan ini dilaksanakan dengan suasana yang penuh ujian. Fitri, sebagai istri yang baru saja resmi menikah, menunjukkan ketegaran yang luar biasa. “Saya yakin suami saya akan pulih. Ini hanya sementara. Kami akan melewati ini bersama,” tuturnya sambil mengusap air mata haru.
Tak hanya keluarga yang turut mendoakan, para tetangga dan sahabat yang hadir pun memberikan dukungan moral. Beberapa dari mereka bahkan secara sukarela menggalang bantuan untuk membantu biaya pengobatan Muhammad Yusuf Khoirun Safi’in, sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian.
Kini, seluruh keluarga besar dan para sahabat terus mendoakan agar Muhammad Yusuf Khoirun Safi’in segera pulih dan bisa menikmati kehidupan pernikahannya bersama istri tercinta. Kisah ini menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu datang dari kesempurnaan, melainkan dari ketulusan cinta, dan kekuatan dalam menghadapi ujian hidup. ( MSH)